icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dinikahi Mas Pandu

Bab 2 Cowok emang gitu

Jumlah Kata:1645    |    Dirilis Pada: 14/02/2022

ia kembali berangkat, Zita sedang merapikan pakaian ke lemari setelah ia setrika rapi

tu justru seperti anak remaja, tubuhnya memang tak sesuai sam

p Zita menoleh dan peka dengan kod

k di tepi ranjang dengan satu kaki turun ke la

it

H

ga, dosa, lho," suara Pandu terdengar serius. Seolah memang

rempuan itu sembari menutup pintu lemari, lalu beralih ke tas ransel besar,

?" tanya Pandu sembari be

sembari menunjukan senyumny

lum dapet cut

s bersib suaminya. "Nanti baju kotor kamu pisahin, Mas, aku bawain laundry bagnya. Jangan di

anggil Pa

inya itu tanpa me

ru bergidik lalu mengambil dua kaos lagi d

it

enyam senyum menatap istri indobulenya itu. Ia menepuk-nepuk ranjang kosong di sebelahnya. Zita menggelen

unya tapi ujung-ujungnya yang lain? Nggak

ntuk menahan tubuh istrinya baru saja ia bopong dan di hempaskan ke ran

engan mata mengerja

gen sama suami kamu ini, Zit, jadi, kenapa nggak kita

saan dia. Menikah begitu kilat, tanpa saling kenal, Zita tak mau. Ia tak tau jatuh cinta seperti apa, ia tak tau rasanya meny

nti istrinya itu yang berderai air mata namun bibirnya

ita. Pertama kali ia membuat Zita menangis

a ke dalam pelukannya. Mengecup lama kening juga puncak kepala. Terdengar Zita sesenggukan di dalam dekapannya, Pan

*

lapangan komplek karyawan karena ada senam bersama, undangan itu ia dapatkan dari grup whatsapp

i diberikan gratis. Celana training panjang warna hitam, dan kaos warna putih menjadi pilihannya

, sarapan kamu di meja." Lalu Zita beranjak dari duduknya di tepi ranjang. Pandu hanya men

dak kakinya terhenti, ia berbalik bada

ati, S

u sebelum ia berbalik badan kembali memeluk guling

tinggal di kota lain, ia tak tau situasinya, ini bukan Yogya, yang bisa bebas ia untuk menggunakan celana pendek selutut andalannya, n

dengan menyebut jika ia istri Pandu, membuat par

du, karena sekarang tinggal sama istrinya, selamat bergabung ya. Jangan malu-malu," ujar wani

saya belum pakai

yang lagi duduk di bawah pohon belimbing,"

ggotaannya gimana?" Mereka berjalan ke tengah la

iatan lain, nanti patungan dan di bahas bersama. Yuk, Zita, saya ke depan

n, walau ibu-ibu semua, tak

*

rol sebentar. Zita menikmati teh manis dan gorengan tahu y

rinya Andro ya?" tanya seseoran

yuk." Ajak Rima. Zita menyimak, ia juga baru saja diberika

amu ya uang patungan

uang jika ada patungan untuk perkumpulan mereka. Tak banyak bicara, Zita hanya menjawab saa

panggil ke kantor karena ribut rumah tang

mua. Suami itu, kalau kita nggak bener-bener jaga dan kasih apa maunya, biasanya gitu, suka sok-sok nga

angan rata-rata, bergelut sama pekerjaan keras, nggak sedikit

bukan sengaja Rima menyindir, m

g resikonya apa?" Zi

angan ya, Zit?" tanyanya.

dijalankan kok, walau resiko pasti ada. Dan, karena mereka udah capek di lapangan, saat pulang ke rumah, maunya dimanja, dikelonin, d

kantor ikut campur,

a kita harus turun tangan. Kita memang bukan istri-istri suami yang terikat dinas angkatan, tapi kita semua di sini, saling rangku

dapat, tapi tetap saja, ia kesal dengan suaminya yang menggodanya terus.

rsi, Zita mencuci tangan, lalu melirik suaminya yang sedang menikmati bihun goreng ayam buatannya.

suaminya. Dengan polos. Ia bertanya, "Mas Pan

n gelas ke hadapan pria tampan itu yang menengga

tanyanya sembari menatap

Jujur, Zita sangat jujur, dan kejujurannya itu

a-gara kamu cuekin aku. Aku bisa-bisa... ya...." Pandu memainkan bihun goreng dengan garpu di tangan. Sekali lagi, Pand

mu dulu, baru aku bisa pertimbangin soal buku nikah itu." Ia beranjak,

bikin kamu jatuh cinta kaya

aja! Aku emang nggak tau jatuh cinta kayak apa, Mas! Mas Pandu curang! Ma

mencintainya. Diregangkan kedua tangannya ke atas, ter

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Kota baru, pengantin baru2 Bab 2 Cowok emang gitu3 Bab 3 Slip gaji4 Bab 4 Dua minggu lagi5 Bab 5 Mati gaya6 Bab 6 Lose contact7 Bab 7 Kapan pulang 8 Bab 8 home sweet home9 Bab 9 Pandu, ya 10 Bab 10 Cerewet apa cemburu (1)11 Bab 11 Cerewet apa cemburu (2)12 Bab 12 Morning kiss, Babe.13 Bab 13 Saingan 14 Bab 14 Cie... Zita15 Bab 15 Sibuk 16 Bab 16 Di datangi Zita 17 Bab 17 Our time18 Bab 18 Gara-gara nonton bioskop19 Bab 19 Tunda buka segel20 Bab 20 Serangan Zita 21 Bab 21 Adore (Memuja)22 Bab 22 Tangisan23 Bab 23 Bukan cinta namanya24 Bab 24 Emosi jiwa (1)25 Bab 25 Emosi jiwa (2)26 Bab 26 No more secret27 Bab 27 Kedatangan Intan28 Bab 28 Dia bukan anak kecil29 Bab 29 Cari muka30 Bab 30 Siapa Intan 31 Bab 31 Ayam kabur (part 1)32 Bab 32 Ayam kabur (Part 2)33 Bab 33 Jadi, gimana 34 Bab 34 Bicara35 Bab 35 Pasang Badan Pasukan36 Bab 36 Hamil37 Bab 37 Hampir keceplosan38 Bab 38 The one that i want39 Bab 39 Kamu cemburu 40 Bab 40 Diam tanda cembokur41 Bab 41 Enak, toh...42 Bab 42 Pamer43 Bab 43 Kejutan untuk mertua (1)44 Bab 44 Kejutan untuk mertua (2)45 Bab 45 Kasihan46 Bab 46 Pindah sementara47 Bab 47 Periksa kandungan (1)48 Bab 48 Periksa kandungan (2)49 Bab 49 Orang rumahan50 Bab 50 Omelan Pandu51 Bab 51 Nggak mau pisah52 Bab 52 Masa begitu (1)53 Bab 53 Masa begitu (2)54 Bab 54 Air mata Pandu55 Bab 55 Lamaran56 Bab 56 Pindah lagi57 Bab 57 Senyuman Zita58 Bab 58 3D59 Bab 59 Merindu60 Bab 60 Bukan mimpi61 Bab 61 Tangisan mereka62 Bab 62 Sekamar63 Bab 63 Doa banyak orang (1)64 Bab 64 Doa banyak orang (2)65 Bab 65 Keraguan Pandu66 Bab 66 Kerjasama67 Bab 67 Drama Imunisasi (1)68 Bab 68 Drama Imunisasi (2)69 Bab 69 Hati ke hati70 Bab 70 Harus Nekat (1)71 Bab 71 Harus Nekat (2)72 Bab 72 Ambruk73 Bab 73 Ikatan Dinas74 Bab 74 Zita yang heboh75 Bab 75 Lamaran Ageng (1)76 Bab 76 Lamaran Ageng (2)77 Bab 77 Berlayar bersama (1)78 Bab 78 Berlayar bersama (2)79 Bab 79 Piknik berujung liburan mendadak 80 Bab 80 Persiapan masuk SD81 Bab 81 Keistimewaan masing-masing 82 Bab 82 Dinikahi Mas Pandu (TAMAT)