Obsession of teacher
uinza di dalam kamarnya dan memastikan Quinza tidak aka
ita itu." Tanya Dominic yang tahu Axton b
ingin kau katakan padaku." Cetus Axton ti
mu, seharusnya kau menjamu tamu mu ini dengan minuman atau maka
an kuning yang berada di mini bar ruangan itu. Tanpa memp
numan beralkoholnya, gelas yang
teman macam apa kau ini" ya Dominic menghampiri Axton yang tidak mendengar perkataannya, Dominic
bukan pelayanmu yang mau melayanimu s
ar sarkas di telinganya. Dominic pun mengambil gelas khusus dan men
dengannya" tanya Dominic
inic, Axton tahu arah pembicaraan sahabat kurang ajarnya. Kalau Axton tidak menimpa
eperti biasanya, apa wan
Axton pun menuangkan kembali cairan kuning kedalam gelasnya yang baru, setelah gelas sebelu
baiklah aku bisa mencarinya sendiri, itu hal mudah untuk ku," jawab D
au tau, apa yang akan kau lakukan hah.." tantang Axton pada Dominic, secara tid
il memancing kekesalan Axton walaupun Axton tidak me
i untuk membahas ini." Dominic mengambil sesuatu dalam saku jasnya, sebuah kunci yang tadi sempat Domin
an memperhatikan kunci itu dengan lekat. Membolak-balikan kunci tersebut sembari mendengarkan Dominic
unci itu. Ia pun melihat ada sebuah kepala wanita di bagian atas dan ter
menyuruh pria itu masuk kedalam wilayah kita,dan pria yang kau bunuh semalam salah satu bagian dari mereka untuk mengikutimu atau dalam kata lain menjadi
besar aku akan jarang datang ke markas besar, jika kau melihat seseorang yang patut kau curiga, bawa orang itu ke
a benar orang itu adalah orang yang sama, Axton tidak akan tinggal
©©
n kembali ke dalam kamarnya. Ia in
g berada di dekat pintu. Quinza duduk dengan p
ton, Axton berdiri di hadapan Quinza, t
embali tidak ramah padanya. Ia hanya menatap
Quinza, Axton berjongkok dan menyamak
oleh Axton dengan menjambak rambut Qu
amat kecil menahan sakit di bagian kepalanya a
da sisa air mata Quinza di kelopak matanya, sedikit pun Axto
su mu huh, apa kau pikir aku akan berbuat baik padamu setelah kau membuat ku ma
dapati Quinza menatap sahabatnya dan mendengar
g memegang tangan Quinza hingga berada di dekat sofa ka
n pun mendongakan kembali wajah Quinza. M
mu yang menatap sahabatku begitu lekat hah, apa setiap pria kau tatap seperti itu, bitch
unya yang seperti jalang, apa lagi ini baru pertama kalinya Quinza melakukan h
ulutnya, Quinza pun sama ia tidak berani menjawab ucapan Axton atau pun membela dirinya, Qu
onsel mereka, Axton mencari sumber suara dering po
t id pemanggil seorang pria di ponsel Quinza, membuat Axto
on mengangkat telepon dari pria itu, tak
embaca isi pesan yang dikiri
om
bisakah kau temui aku di tempat biasa jam 1 siang ini. Aku membawakanmu sesuatu
melakukan perbuatan kejamnya pada Quinza. Ia menarik pergelangan tangan Quinza sec
ng pria itu pada Quinza yang masih memegang
satu teman kencan mu, hah..!!!" Tanya Axton m
tangannya yang hampir mati rasa. hanya butiran air m
membasahi pipinya yang merah akibat tangisnya, Axton pun kembali
sekali lagi padamu sugar, siapa pria itu," Axton kembali bertanya p
yang sudah tak mampu untuk menahan
amu untuk tidak berdekatan dengan pria lain, atau
jarinya, tidak hanya disitu Axton menjambak rambut Qui
aku" Quinza meminta Axton untuk melepask
paskanmu, jawab pertanyaan ku Quinza" teriak Axton di