Obsession of teacher
posisi Quinza yang masih terduduk di atas meja, hal itu memp
ilik Quinza secara lembut, menaik turunkan tangannya
h.
xton semakin pun bersemangat untuk m
ikut bermain. Bibir Axton pun
nya dan menyesap lembut
aju Quinza dan membuka beberapa kancing baju mil
dadanya. "Sial... Apa Quinza sengaja menggodaku?" Axton semakin terbakar gaira
nya lidahnya, tangannya pun ikut andil memainkan nipple pink milik Quinza merem
tidak tahan dengan sentuhan Axton. Ya
ya kembali dan menjamah seluruh tubuh Quinza sampai ia berhenti
lik Quinza yang basah dengan jarinya, mengusap lem
desahkan namanya, memanggil
uinza memanggil namanya, Axton masih sibuk mema
ia tidak bisa menahan sesuatu yang a
n yang berada di nipple pink Quinza menjalar ke pusat kewanitaannya, A
ama Axton mulai memainkan kewanitaan Quinza dengan lidahnya, ia menjilati dengan teramat lembut memainkannya dengan lihai sampai Quinza p
©©
i terhenti dengan kehadiran ses
a, pemandangan yang sangat menakjubkan, andai aku membawa ponselku, aku akan merekam kegiatan panas kalian" ucap
yembunyikan Quinza ke belakang tubuhnya, Axton tidak ingin orang itu melihat tubuh Qui
hmm" Tanya Axton menajamk
menajamkan matanya, seperti anak keci
tu tanpa memperdulikan tatapan tajam Axton. Lalu, orang itu melempark
ia mengerutkan keningnya, tampak bingung "kunci" Tan
pan Axton. "Aku tidak bisa menjelaskannya disini." ucap o
minat, Axton kesal dan melemparkan sebuah sendok
dok adalah sahabatnya , Domi
ucap Dom
u, berhentilah menatap GADISKU!!" kesal Axton meneka
ri, ia akan menghabisi siapapun yang berani menyen
sif pada wanita. Biasanya, Axton akan berbagi wanita yang sama padanya, tapi melihat
m datang ke penthouse Axton hanya ingin menyampaikan sesuatu padanya
©©
ada di belakangnya dan membawa Quin
ara kasar hingga Quinza
hnya agar ia tidak jatuh dan terkena mej
pa aku berbuat salah pada Axton, sampai Axton bersikap seperti ini pada ku"- Quinza yang ingin bersuara, ia urungkan, mendengar Axton yang suda
nggedor-gedor kan pintu itu dan mema
tkan hasil, Quinza terkurung di dalam kama
a bisa keluar dari dalam kamar ini. Ia pun menyandarkan tubuhnya ke pin
ri bola mata indahnya, isakan kecil
-isakannya, ia begitu bodoh bisa terjebak oleh Axton, d
diiringi dengan isak tangisnya d
r pribadi Axton, tanpa tahu letak kesalahannya dimana? Axton benar
wan Axton, Quinza takut pada Axton yan