Bound by Destiny
u rumah. Suasana di sana terasa hening, tapi tidak
nya telah berbeda. Kedamaian yang sempat ada telah menghilang. Terganti
Melewati ruang tamu yang gelap. Tapi, ia masih bisa melihat gambar yang terpampang di dindin
kinya berhenti tepat di bawah potret bahagia itu. Tangannya terangkat. Berusa
m Widuri untuk tetap mekar. Tak ada lagi kebahagiaan yang dirasakan oleh sang ibu. Selain rasa malu dan sedih yang kerap ia berikan.
tidak salah mencintai seorang pria, ia tidak akan mengalami ini semua. Ironis. Tapi, Elice merasa hidup tid
Lupakan. Kumo
an dirinya sendiri. Menyadarkan dirinya sendiri. Bahwa tak ada gunanya bagi dirinya untuk tetap
rang-orang perhatikan dari kita
ngiang di benak Elice. Di waktu yang tepat sebenarnya. Lan
ya soal p
Bagaimanapun besarnya penyesalan yang ia rasakan tetap tidak akan mengubah apa yang telah terjadi.
ongok. Melihat Widuri yang mas
semalam, Sayang. K
leh satu pertanyaan dari Widuri. Ia menarik napas sekilas, tersenyu
emalam aku menginap di rumah teman. Aku bena
gipula Elice adalah satu-satunya anak yang ia miliki. Sekadar teman, ia jelas menyadariny
ya meraih gelasnya. "Tidak apa-apa. Lagip
h ia pun tidak bisa jujur. Ia tidak mungkin mengatakan apa yang terjadi sebenarnya pada sang i
tap butiran nasi goreng di piringnya. Ia tertegun sejenak. Memperti
..
aruh baya itu yang tampak sudah menyudahi sarapannya berpaling.
da akhirnya Elice langsun
urut Mama kala
keseriusannya. Dan ia menemukannya. Tidak ada seberkas keraguan
anpa meragukan. W
a se
yang Widuri berikan tanpa ada pertanyaan sedikit pun, membuat dirinya meras
n pindah?" tanya Widuri kemu
dah ke Ja
k hanya itu. Perkataan Elice membuat sang ibu menatapny
itu pilihan
Ia nyaris hanya bermodalkan nekat saja. Tapi, saat ini Eli
ku akan menyiapkan s
menga
mur hidupnya. Penuh dengan risiko dan kemungkinan gagal akan ada. Tapi, Elice akan mencobanya. Ia bertekad untuk meninggalkan semua kena
rang-orang perhatikan dari kita
a akan melihat dari penampilannya. Dan Elice akan memastikan bahwa p
salon. Demi melenyapkan rambut hitam yang selama ini menjadi kebang
sudah menginjak angka dua puluh tujuh tahun, ia tidak lagi bangga dengan hal tersebut. Ia ingi
di rambut Elice. Menampilkan kesan sensual dan elegan yang amat cocok
ekali. Terutama karena kau memiliki r
menatap hasil karya penata rambut tersebut dirinya pun menjadi terpa
asa sungkan, ia mengangguk. Setuju s
u s
penampilan rambutnya yang baru. Menyugarnya. Membelainya. Dan merasak
tuk benar-benar memedulikan penam
a penata rambut. Dan
ma ka
g menimpa dirinya dan efek yang tertinggal tidak akan serta merta hilang hanya berbekalkan perubahan penampilan dan gaya rambut. Yang mana sebenarnya ia pun masih sedikit
ku sudah kehilangan semuanya. Dan sekaran
orang. Tak ada kerajaan yang harus ia lindungi. Tak ada rakyat y
dak ada rantai yang bisa mengikat langkah kakinya. Ia adalah gelas kosong. Yang bila jatuh p
kinya. Hanya untuk mendapati bahwa ada pesan masuk. Berasal dari
rie
au sedang
ta bisa
ingin aku
tidak. Elice tidak akan menemui Ariel. Bahkan lebih
anya untuk membuang kartu SIM-nya ke dalam tempa
u harus membel
sa melihat sosok dirinya yang penuh kemalangan di sana. Dalam rengkuhan masa lalu yang tak b
melihat betapa banyak
lam kubangan penyesalan selama berbulan-bulan lamanya, ini adalah anugerah. Karena berkat seorang
elembutan. Masih ada pria yang melihatmu dengan tatapan
lam yang tidak pernah ia duga sebelumnya. Malam panjang yang turut akan ia tingg
mbung