Bound by Destiny
anya membesar dengan sorot yang meredup. Dan mulutnya sedikit membu
yang bisa membuat seorang wanita
embusan napas panjangnya. Matanya berkedip sekali. Lalu membawa posisi tubuhnya untuk lurus menghadap
ingin m
gan sedikit pun, pria itu membawa satu sikunya untuk mendarat di atas meja bar. Dalam posisi itu, ia bisa mengamati garis mancung hidung Elice dari sam
nya. Tapi, entah mengapa tidak ia lakukan. Seperti dirinya sudah merasa jenuh. Dan itu membuat ia sempat bertanya pada dirinya s
n pria ya
. Yang mendapat respon berupa satu kerjapan mata Garett. Pria itu di
cerita dongeng anak-anak," lanjut Elice ser
mentarinya. Layaknya ia yang benar-benar ingin membuktikan pada Elice bahwa
a raya, dan katanya menjunjung nilai-nilai norma. Tapi, yang tern
ta-kata yang diucapkan wanita itu. Sesuatu yang membuat ia terpaksa menarik napas dan menahan sekumpulan udara itu d
a .
hatnya mencegah. Hingga membuat ia tanpa sadar mengepalkan tangannya dengan kuat.
tangan Elice. Mengurai kepalan itu satu persatu. Dengan tindakan yang
a pria asing. Pria asing yang bahkan tidak tau
ang benar. Garett tidak mengenal Elic
ku hingga berkeping-keping. Tidak te
tik itu. Merasakan kehalusan di sana. Dan kemudian barulah ia melepaskannya.
alu terlahir tanpa hati? Terlahir tanpa otak yang bisa mengingat semua janji? Y
elaknya di saat yang tidak tepat, pria itu hanya menggeleng sekali. Lalu m
Kami pun memiliki otak untuk mengingat. Tapi, ma
ada seorang pria yang mengatakan hal segamblang itu pad
kami, kaum pejantan ini, memiliki kecenderungan ego yang tinggi. Yang terkadang justru merasa superior dengan membu
bisa di
, ia menggaruk pelipisnya. Ada sedikit rasa gatal ya
a beberapa orang pria yang memiliki kesenangan tersendiri ketika ia berhasil me
alanku saja. Seperti kalau saja aku bertemu d
an Elice. Dan lalu ia menganggu
n memang seper
kan Tuhan ketimbang meny
buat Garett mengerutkan dah
la tak ada gunanya juga bagi Elice unt
engenalnya. Tapi, dia adalah seorang pria yang terlahir
a dengan perkataan Elice. Tapi, ia diam saja. Tidak meng
garkan kata-kata Mama ketika menyuruhku untuk memilih manajemen bisnis ketimba
eketika. Tergantikan oleh senyu
at ibuku," timpal Garett. "Dia mengataka
anyanya seraya menggeleng sekali. "Karena aku yakin. Bila aku menuruti pe
apun juga aku yakin selama delapan tahun ini t
. Mungkin j
bisa saja menjadi indikasi bahwa perkataannya benar. Bahwa selama delapan tahun bukan h
patkanya, sepertinya itu tidak akan sebanding dengan apa yang akhirnya aku alami.
uruk
Melihat pada Garett dengan sorot hampa. Ia tam
. Pria asing yang tidak akan pernah ia temui lagi. Dan pada satu titik, Elice menyadarinya. Bahwa di saat ini yang ia butu
r. "Hingga terkadang membuat ak
tika ia mendengar kalimat itu meluncur begitu saja dari bibir berlipstik merah itu.
au
k dan melihat jari-jari tangannya. Hanya pengalihan. Be
rganya lagi. Aku sudah menjadi wani
mber masalah Elice. Tidak akan ada wanita yang seputus asa in
percaya itu. Dan entah mengapa, setelah bertahun-t
ng membayang di benaknya. Awal mula ia bertemu dengan Ariel. Hingga mereka ja
al yang aneh bila pada akhirnya Elice benar-benar menyerahkan hidupnya
ham
Tebakannya tidak meles
idak ingin ber
ahah
a terangkat. Lalu melihat pada Garett dengan mata y
dalam-dalam. "Dia memaksaku untuk menggugurkan bayi kami.
Sungguh. Ia tidak menduga bahwa hal itu yang menjadi penyebab mengapa seorang wanita
ketika membesa
g kemudian mendarat di atas perutnya. Lantas, gurat pedih itu m
dak ada," lirihnya pelan. "Dia sudah p
berusaha untuk menahan isakannya. Wajah cantik itu
ankannya. Tapi, semua kenyataan yang ada mem
biarkan Elice untuk mengambil alih hal tersebut. Dengan sen
a yang paling mem
kan p
menguatkan diri. Karena ketika ia memutuskan untuk menjawab pertanyaan
kasih padaku. Dan dia bahkan tertaw
yang begitu bersuka cita ketika ia justru terpuruk di atas ranjang perawa
rat pada sang bartender untuk segelas air pu
k meredakan sesak yang bercokol di dada Elice. Tapi, setidakn
semuanya selesai sampai
ini hidupnya tak ada ubahnya dengan gelas itu. Tak ada lagi isi di dala
ahnya, keluarga Arie
di gelas itu. Tubuhnya menegang. Dan ia yakin bahwa ini adalah t
g membuat aku tidak bisa melihat
Elice. Bagaimana orang tua Ariel datang. Menyerahkan sejumlah
. Keraguan akan dirinya, yang bisa saja sudah berpetualang di beberapa pelukan pria sebel
an harga diri. Dicampakkan pria yang ia cintai. Tapi, ketika wajah pa
mbung