Bound by Destiny
i bahwa ia belum melakukan semuanya. Ia mungkin sudah menukar nomor po
ng sama pula, ia pun dengan segera menghapus akunnya. Ti
udah tidak ada apa-apa lagi. J
langsung pada Ariel. Hanya berupa h
udah s
yilakan untuk sang ibu melihat ke dalam. Mendapati bahwa putrinya masih sibu
" jawabnya. "Ternyata aku memiliki barang
untuk dilakukan. Tapi, ternyata malah sebaliknya. Dan itu membuat ia gele
engeluh karena tidak memiliki gaun, tapi nyatanya just
nnya ke sisi tempat tidur. Memberikan tempat bagi dirinya dan sang ibu untuk duduk
gaimana? Sud
t anggukan Elice. "Tentu saja sudah. Di usia i
ri tertegun untuk beberapa saat. Sepertinya ia
utmu
tampak lain di matanya. Entah bagaimana mengatakannya, hanya saja Widuri jelas
merasakan perbedaannya. Entah apa penyebabnya, ia tidak tau. Hanya saja Widuri berterima kasih. Unt
a pindah, ia yakin. Elice sudah menentukan masa depannya. Yaitu, m
nya. Tersenyum dan
Seharusnya dari la
ya dan melihat lebih dekat lagi. Seolah ingin menuntaskan
penyesalan. Terl
mbuat ia menyadari bahwa penyesalan memang selalu data
ku kali ini tidak membawak
ia ambil tidak akan membuat kehidupannya dan Widuri semakin terpuruk. Kalau itu sampai terj
a dan menggenggamnya dengan lembut. Me
tidak apa-apa," ujar Widuri menenangkan. "Selama ki
ma dirinya bahkan setelah penghinaan yang telah ia berikan. Dan di sanalah Elice merasakan beban
ta pergi m
a tak hanya mengamati ruangan itu. Alih-alih rumah yang telah ia tempati lebih dari tiga puluh tahun lamany
ta belum mendapatkan pem
Widuri. Tapi, ibunya menahan itu. Hanya saja bet
nggam tangan Widuri. Ia tersenyu
erlu menjual
ak p
an?" tanyanya tanpa menunggu jawaban sang ibu. "Saat kita kembali, aku yakin. T
pi-
an mereka membutuhkan uang yang tidak sedikit. Uang dari penju
Ma. Perca
ataan Widuri. Ia menatap mata sa
tinggalkan untuk kita. Dan kit
n bagi Elice untuk menarik laci di meja riasnya. Ada satu kotak perhiasan di sana. Berisikan set m
a. Sekitar delapan bulan yang lalu. Waktu yang sepertin
dalam kehidupannya. Termasuk bila itu menyangkut hadiah super mahal yang pernah ia dapatkan. Deng
gan memulai kehidupan baru. Tapi, Elice mengesampingkan hal tersebut. Bagaimanapun juga itu lebih
n perhiasan itu mampu membuat mereka bertahan. Karena setidaknya lima
terakhir kalinya. Tempat di mana nyaris semua kehidupan mereka sela
n adalah jalan akhir untuk keduanya. Dengan perpanjangan secara persetujuan
uri. Ia tau perasaan ibunya sangat berat ka
M
dak mengatakan apa-apa selain tersenyum. Dan mereka kemudian pergi. Dengan taksi yang langsung me
raan mewah untuk masyarakat kelas atas. Hal yang lebih dari cukup untuk memberikan inform
s mahal yang begitu pas di tubuhnya yang proporsional. Ia tampak melangkah seraya melepas kacamata yang be
an. Silakan hubun
nya mengeras dalam desakan gemuruh yang
hon. Jangan
bisa ia lakukan. Nomor Elice telah berganti. Sosial medianya pun telah lenyap. Dan satu-satunya harapan baginya untuk bi
mbung