Membunuh Masa Lalu
in pun berhembus cukup kencang, sehingg
benarnya jeda diantara rintikan hujan itu lebih luas daripada rintikannya sendiri. Yang mengandung makna bahwa sebanyak apapun ujian dan cobaan yang datang menghempas kita secara bertubi-tubi sebenarnya dibal
ta bahwa hujan adalah keindahan. Hembusannya, aromanya, rintikan ya, dan apapun darinya adalah ke
kemudian terjebak dalam lingkarannya yang mematikan. Aku sudah muak. Dalamnya
endap-endap di tengah hujan. Depan
a aku bertemu dengan Vera kala itu hanya rasanya sep
kata pak tua itu kala memb
ki. Tidak perlu kamu memilih momen mana sebab sudah otomatis akan membawa
ak jauh beda dengan yang aku harapkan, tampaknya benar dan sesuai dengan keinginanku bahwa aku harus ti
sedikitpun. Kobaran api dendam akibat kebencianku kepada Vera tela
berteduh, karena kedai ini tepat berada di pinggiran jalan raya dan kebetulan mempunyai emperan yang cukup luas, sehing
l 12 Februari 2021. Lalu untuk memastikan hari ini adalah tepat di momen itu aku hendak bertanya
anak muda tengah asyik mengobrol bersama
anya. Ini tanggal da
entar, aku paham, memang aneh sebenarnya aku bertan
as." Yang menjawab just
1, kan?" k
awabnya lagi masih d
ng dari masa beberapa bulan di depan, segera
erarti aku tiba tepat sehari sebelum kejadian itu,
era? Aku agak sedikit bingung sebenarnya. Baiklah, hanya menunggu
lah justru semakin menggila. Di bulan Januar
gi untuk berteduh. Tiba-tiba pandanganku terhenti atau lebih tepatnya dipaksa berhenti ketika tertangkap olehku dua sosok dari dalam kedai, mesk
nya. Dua orang itu jelas tidak asing buatku. Sandra adalah bekas keka
berjalan menuju kearahnya, secara perlahan-lahan, dan topiku aku tu
alih menjadi rasa penasaran yang sangat kuat. Sejak kapan
itu terlihat mereka, tetapi bisa mengawasinya, kalau perlu bisa menguping pembicar
n Vera, ah kenapa aku harus jujur lagi, benci ini aku paksa untuk semakin berkobar tetapi entah, seperti
nya silahkan dipilih." Tiba-tiba seorang
u juga sering datang kemari, tetapi karena wajahku ak
a dengan perpaduan robusta 50:50 kesukaanku. Pelay
ta itu. Dilihat dari cara mereka bersenda gurau, tampak
rbincangan mereka, meski samar tetapi
membantu, bukan? Please, Ver. Ak
engaranku semakin a
hat dari matanya yang berputar-putar se
amu kan wanita penakluk." Sandra makin merajuk. Ki
ndonesia ini hanya berlibur saja beberapa bulan,
mau bunuh diri? Tanganku sudah penuh darah, tetapi Bi Ijah pembantu di rumahku keburu memergokiku dan aku pun segera dilarikan k
sembuh sebelum lelaki itu merasakan juga penderitaanku, Ver. Kalau perlu seribu kali lipat dar
ra. Kini aku lihat Sandra mengusap matanya y
mu membalaskan dendammu, Sa
anya seperti tersambar petir