Harem milik Suamiku
0. Restora
ri Perancis. Jalanan macet karena adanya penutupan beberapa ruas jalan utama menjelang akhir tahun, akibatnya Max terpaksa datang terlambat. Dan sebelumnya Mar
irinya baru bertemu satu kali, yaitu saat menyelamatkannya dari penjambret, beberapa hari yang lalu. Tanpa sadar, kaki Max be
yang berjalan di sisinya, yang juga ikut berhenti
in memindai seluruh sudut restoran dengan cepat, untuk melihat siapa yang menarik perhatian dari seorang Maxi
n, di resto
ai gizi yang tinggi khas Perancis, yang diberi nama soupe a l'oignon. Kuah kaldu sapi ini direbus dengan potongan bawang putih yang kemudia
sudah diberi campuran bawang putih dan mentega, dengan semangat empat lima. Marigold melakukannya dengan sengaja, karena jengkel dipaksa dinner dengan orang yang di
tus sambil menggelengkan kepala saat mendengar suara seruput dari Marigol
hir, lalu menyesapnya hingga ludes. "Aku terkena sariawan. Daging bekicot terkenal memi
bekicot ini entah benar atau hanya ingin membuatnya kesal. Lalu Adam berdehem da
hin k
ngambek saja," gerutu Adam sambil membanting sendok. Adam memelototi Marigold yang dengan santainya menyingkirka
ambil menusuk-nusuk menu makanannya yang berupa hati angsa yang dibakar, kemudian disajikan bersama saus khas Peranc
a Adam mulai jengkel sambil meraih piringnya yang berisi menu daging b
tinggi hingga diabetes," papar Marigold dengan tersenyum polos sambil menudingkan garpunya ke arah piring Adam. Marigold bersorak dalam hati, melihat wajah Ada
afsu makan saja," sembur Adam marah karena tersedak. Kemudian Adam meraih wine putih dan menegaknya langs
lembut namun penuh penekanan. "Camkan itu! Untuk apa aku harus menjaga sikap
u menurunkan ego mu dan mulai melihatku seb
kepalanya mengamati sosok Adam. Kemudian menggeleng,
awabannya. "Ck, memangnya siapa yang akan peduli, jika dia akan merasa kesal, jengkel, marah,
sudut yang lain di
h, sehingga menawarkan rasa yang sangat kaya dan lezat. Dan selama menikmati makan malam, Max sama sekali tidak memperhatikan apa yang dibicara
ayam itu. "Aku belum pernah melihat seorang gadis yang berwajah cemberut seperti dia. Manis juga," tambahnya dalam hati. Karena biasanya, Max selalu melihat waj
tinya dikuasai perasaan posesif yang besar. Lalu tanpa sadar, Max membanting garpu dan pisau diata
kan kening, memperhatikan ekspresi Max dan perala
il meraih serbet putih di meja untuk menyeka bibirnya. "Silakan dilanjutkan lagi," lanjut Max sambil meraih gelas berisi anggur
mata Max pun kembali memperhatikan gadis yang sedang menyesap bekicot dengan penuh semanga
melihat gadis itu tiba-tiba berdiri dan berlar
jang hingga menyentuh kerah kemejanya. Namun sepertinya, gadis itu telah salah mengenali
ax? Tua
Saya perhatikan, sejak tadi anda
a sedikit lelah," jawab
ambu