Harem milik Suamiku
ke atas, melihat antrian yang cukup banyak. Dengan linglung karena mengamati pa
yang sama denganku?" gumam Mari
atang. Sil
ld sambil menarik kursi di
s keper
g menutup mulutnya dengan kedua tangannya. "Mbak
unjuk petugas registrasi ke
ya dan menoleh ke belakang, ke ara
anda. Sejak pagi tadi, banyak gadis yang mengantri di laborator
g semua lawannya. Benar dugaannya. Kemudian Marigold berbali
kalian?" sindir Marigol
utnya ke belakang telinga. Lalu jarinya menunjuk ke arah tanda pengenal nama yang
Lestari. Identitas nama bunga," kata Marigold ketus sambil meng
u tanda pengenal," kata petugas bernama Bunga itu s
n dirinya akan masuk dalam nomer antrian yang entah ke berapa. Samb
ata petugas itu sambil men
inal yang tertera di kwitansi itu. "T
segitu h
tertera di kwitansi itu. "Laboratorium ini tidak melakukan up harg
menjawab dengan diplomatis. "Kual
tidak menjawab pertanyaan," gerutu M
a. Silakan duduk disana untuk menunggu panggilan," kata petugas regis
ja, dirinya mendapatkan nomer antrian 20
sendiri di
menatap horor. "Ya amplopku.. bar
agi. Ngomong-ngomong, nama anda yang adalah Marigold, apakah mempun
penjelasannya," jawab Marigold ketus sambil
engomentari namanya. Well, nama Marigold adalah pemberian orang tuanya yang ahli botani. Nama Marigold memang sedikit unik dan spesial. Belum lagi, N
satu di ujung sana. Dipercepatnya langkahnya agar kursi itu tidak ambil orang lain. Akan t
ti seseorang yang dikenalnya, duduk antri
a. Alana adalah temannya yang berasal dari kota yang sama denga
sebelah Alana. "Apa.. kamu juga ikut tes kep
erpasangan dengan seorang Maximilian Alexander, milyader yang terkenal tampan," ujarnya sombong. Lalu memandang Marigold da
da salahnya untuk mencoba. Siapa tahu seorang Marigold Flora yang sederhana ini bi
arigold menghinanya. "Kita sudah lama tidak be
tiap pagi dan sore, untuk menangkis semua s
ngan tangan terkepal ke arah Marigold. "Aku i
gil," sela seorang gadis yang duduk
an berdoa sungguh-sungguh, supaya dokter yang memeriksamu, memiliki mata ya
Alana yang sudah akan meledak kep
. Jika kamu tidak segera masuk, nanti
ganmu. Aku akan melumatmu sampai habis," ancam marah Ala
. Alana yang diejek olehnya, ingin mendatanginya lagi dengan murka. Unt
tertempel di dinding. Disana, ada berita siaran langsung wawancara dengan milyader, Maximilian Alexander. Mar
r. Dingin, tanpa senyum di wajahnya serta bermata datar yang menyeramkan. Seorang M
dunia?" tanya reporter cantik sambil menyodorkan alat perekam. "Anda tahu, para gadis cantik telah berbon
g terbaik, girls. Kita akan segera bertemu," jawab sang milyader
sungguh mimpi yang menjadi kenyataan. Marigold menarik nafas panjang, lalu
anda," panggil seseorang berjubah dokter
?" tanya Marigold bingung kar
Ayo cepat, mbak. A
a," jawab Marigold yang buru-buru
n ikuti
sa aku, supaya aku bisa men
ambu