icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Harem milik Suamiku

Bab 6 Penolong

Jumlah Kata:1187    |    Dirilis Pada: 30/01/2022

itu, di te

mall dan kafe-kafe yang menjamur bak musim hujan. Maximilian memandang kela

lusif yang sering kudatangi, dengan suasananya yang dingin dan membosankan?" gumam Max yang tertarik pada sepa

iit

a yang tiba-tiba menghentikan mobil di tempat seperti ini. Tempa

erkelahian di depan sana," jawab Pak Umar sambil m

"Jangan pedulikan. Bukan

meski sudah berlumuran darah," kata Pak Umar yan

ng tanpa lelah mengejar pencuri dan berteriak minta tolong. Namun tidak ada satu orang pun yang datang

ntu gadis yang telah melayangkan beberapa tendangan kaki pa

ang

k. B

penjambret itu. Dia telah memukul belakang kepala gadis malang itu dengan sebuah balok kayu. Tanpa banyak

MENGHAJAR KALIAN," hardik Ma

kejadian. Max memandang gadis yang tergeletak tidak sadarkan diri di jalanan a

berat sekali," keluh Max yang mering

ng tergopoh-gopoh mendekati pintu

k mobil Rolls-Royce nya, kemudian dirinya menyusul masuk k

b. Sambil mengeringkan rambut, mata Max mengamati gadis malang yang bersandar pada pintu penumpang di sisi yang lain.

ax sambil menyenggolkan lututnya pada lu

andang dari spion tengah. Pak Umar mencemaskan gadis yang merin

an kucing yang jatuh ke selokan lumpur. Begitulah penampilan berantakan gadis itu. Namun, a

itu," perintah Max yang masih setia memandangi gadis yang sama sekali tidak b

b Pak Umar sambil mem

agi, Pa

Y

a kendaraan atau tidak. Setelah itu, katakan pada pem

Tuan

k. B

ng meringkuk di pintu seberang, Max merogoh

," jawab law

untuk meetin

eh saya tahu alasannya? Bukannya anda sedang dalam

tak terduga,"

cemas, karena Maximilian bukan han

k, berikan semua laporan

an Max.

Aku tutup

anduk dan disekanya darah yang nampaknya mulai mengering di dahi gadis itu. Max memiri

ntitas dirimu," kata Max yang tentu saja tidak akan

tas kain miliknya, seolah barang kusut itu adalah benda yang berharga. Max b

uk tas itu, lalu menariknya sekali lagi. Namun yang terjadi adalah gadis itu justru oleng dan menubruk ke arah dadanya. Kini gadis itu berada dalam pelukanny

e

?" bisikny

dis itu. Aroma shampo yang lembut itu memasuki indera penciumannya dan anehnya itu sangat menenangkannya. Kemudian tangan Max

a-tiba terbuka dan masukla

mobil. Dan gadis malang itu masih juga belum terbangun. Max segera merapikan kemejanya yang kusut dan menyilangkan kakinya, berpura-pura seakan tidak

Umar?" tanya Max

man CCTV kejahatan itu," jawab sopi

gedikkan dagunya ke arah CD itu. "Sekarang jalank

sambil memasang sabuk pengaman,

mencari dompet yang pasti berisi kartu identitasnya. Kemudian sudut matanya melihat selembar kertas yang dilipat, yang enta

m Max sambil membaca sepintas hasil tes itu. "Masih perawan," lanj

Max?" tanya Pak Umar yang meman

dan mengembalikannya ke dalam tas kusut itu. "Tidak lama lag

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Marigold2 Bab 2 Maximilian3 Bab 3 Sepupu yang skeptis4 Bab 4 Laboratorium5 Bab 5 Melamun6 Bab 6 Penolong7 Bab 7 Heboh (1)8 Bab 8 Heboh (2)9 Bab 9 Adam10 Bab 10 Restoran Perancis11 Bab 11 Percaya diri12 Bab 12 Hotel13 Bab 13 Pantas atau tidak14 Bab 14 Ruang kesehatan15 Bab 15 Kecewa16 Bab 16 Perut tegang (1)17 Bab 17 Perut tegang (2)18 Bab 18 Keputusan Max19 Bab 19 Pertanyaan dan jawaban20 Bab 20 Kontrak pernikahan21 Bab 21 Geram22 Bab 22 Bercerita23 Bab 23 Drama pagi24 Bab 24 Martin yang resah25 Bab 25 Hari pertama perawatan26 Bab 26 Hari kedua perawatan27 Bab 27 Hari ketiga perawatan28 Bab 28 Di taman (1)29 Bab 29 Di taman (2)30 Bab 30 Malam pertama (1)31 Bab 31 Malam pertama (2)32 Bab 32 Memory semalam33 Bab 33 Sebuah keputusan34 Bab 34 Sebuah alasan35 Bab 35 Di dalam mobil mewah36 Bab 36 Sedikit informasi37 Bab 37 Seluk beluk kamar38 Bab 38 Tangan yang terluka39 Bab 39 Sebuah berita40 Bab 40 Gelisah41 Bab 41 Merasa penasaran42 Bab 42 Mantan43 Bab 43 Rayuan playboy44 Bab 44 Hukuman45 Bab 45 Saling memuaskan46 Bab 46 Penyambutan (1)47 Bab 47 Penyambutan (2)48 Bab 48 Camilan49 Bab 49 Suasana canggung50 Bab 50 Nolan51 Bab 51 Mengancam52 Bab 52 Marigold yang terpojok (1)53 Bab 53 Marigold yang terpojok (2)54 Bab 54 Kondisi Marigold yang menyedihkan55 Bab 55 Rekaman (1)56 Bab 56 Rekaman (2)57 Bab 57 Menguping di balik tirai58 Bab 58 Ribut di IGD59 Bab 59 Ribut lanjutan60 Bab 60 Berdebat sengit61 Bab 61 Bertemu seseorang (1)62 Bab 62 Bertemu seseorang (2)63 Bab 63 Jadi.. kita adalah satu keluarga 64 Bab 64 Telpon curhat (1)65 Bab 65 Telpon curhat (2)66 Bab 66 Pagi hari Max67 Bab 67 Stres dan pelampiasannya68 Bab 68 Merasa tertarik69 Bab 69 Acara makan siang70 Bab 70 Menahan rasa mual71 Bab 71 Digrebek72 Bab 72 Jorok73 Bab 73 Max yang resah74 Bab 74 Mood Marigold75 Bab 75 Mood Nina76 Bab 76 Frustasi77 Bab 77 Si playboy Martin78 Bab 78 Istri kembar Max (1)79 Bab 79 Istri kembar Max (2)80 Bab 80 Kejengkelan Marigold81 Bab 81 Reuni dadakan (1)82 Bab 82 Reuni dadakan (2)83 Bab 83 Reuni dadakan (3)84 Bab 84 Aku senang melihatmu tertawa85 Bab 85 Apa maumu 86 Bab 86 Papa menelpon87 Bab 87 Bertemu hal menyebalkan88 Bab 88 Milikku89 Bab 89 Sakit90 Bab 90 Minta izin menginap91 Bab 91 Pikirkan baik-baik92 Bab 92 Tidak bisa berpikir93 Bab 93 Karena Nina94 Bab 94 Diculik 95 Bab 95 Meeting96 Bab 96 Meeting (2)97 Bab 97 Main kasar98 Bab 98 Belanja besar99 Bab 99 Perkara belanja panjang urusannya100 Bab 100 Serius melamar