Harem milik Suamiku
rrtt-drrr
a-
yang menggema di telinga wanita cantik yang berusaha
a flora," sapa Marigold sambil meregangkan tubuhn
g ke rumah saat akhir pekan? Ini sudah berlalu dua akhir pekan, dan hidungmu ya
orang laki-laki super ganteng dan milyader. Jika orang lain mengidolakan artis dan aktor negeri ginseng, maka Marigold sangat mengido
ld. Masuk telinga kiri dan keluar telinga kanan. Karena keluhan mamanya hany
k-s
angkat kesal. Masih jam setengah enam pagi, dan mamanya sudah berisik menelponnya? Marigold kembali mere
elatih karate di Dojo. Kemampuannya cukup mumpuni di dunia karate. Beberapa kejuaraan daerah dan nasional pun telah dikantonginya se
mama pagi ini?" tanya Marigold sambil
ngan, sedikit manis, serta beraroma segar bunga. Khasiat dari teh ini sangat dibutuhkan Marigold untuk memp
ang pikun itu lupa membelikannya sewaktu p
ung untuk tinggal di desa. Papa dan mama Marigold bekerja yang berhubungan dengan tanaman, yang sering dikenal sebagai
green tea, memutar bola matanya. Pantas. Mamanya akan uring-uring
il menuangkan air panas ke dalam cangkir yang berisi teh kering dari akar
tuh menantu. ME-NAN-TU," teriak mama Marigo
a sebelah apartemen pun juga pasti mendengarnya," lanjutnya sambil menghirup teh dandelion dengan nikmat. Kemudian Marig
san bertanya padamu, kapan kamu akan memb
"Jangan khawatir, aku pasti a
minggu yang lalu. Mana.. mana buktinya? Ma
u masih muda, untuk apa setiap detik ma
kamu terlambat menikah, seperti mama yang baru menikah diusia empat puluh
gold dengan mengusa
Nolan. Marigold sangat memuja Nolan, kekasihnya yang tampan dan keren. Bah
pun, dan sosok tampan itu tetap tidak terlihat. Marigold tidak bisa bertanya kepada teman-teman N
, ma," jawab Marigold
n akan mengenalkannya pada mama? Kenapa sekarang bilang tidak pu
ibilang
gini saja, di kelompok arisan ma
d cepat. "Sial," umpatnya pelan saat teh dandelion nya tumpa
i kamu belum memberikan menantu, mama akan nika
lan lagi, darimana aku bisa mendapatkan menantu untuk mama? Semisa
. Pokoknya mama ma
irinya yang merupakan anak semata wayang. Marigold menghela nafas panjang. Dipandangnya dengan nanar awan hitam yang sedang
kamu deng
menggelegar di telinga. "Aku dengar ma. Jangan khawatir,
koknya mama tidak mau jadi yang orang terakh
jend
mbungan
ng sudah dingin. Kemudian dirinya bersandar pada pagar besi
-tib
l
let yang menempel tepat di wajahnya. Rupanya selebaran itu te
nama bunga. Pemenangnya akan menjadi kekasih dan pend
kin lama semakin ceria. Marigold segera berlari me
uran jumbo di langit-langit kamarnya. "Milyader ku akan mengadakan pemilihan gadis," lanjutnya s
ik," baca Marigold keras-keras sambil ber-yes ria. "Aku cantik kan? Tidak ada yang bilang aku
kan tamparan kertas selebaran yang akan mengubah hidupnya. Ke
akan bawa menantu mi
ambu