icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Harem milik Suamiku

Bab 8 Heboh (2)

Jumlah Kata:1223    |    Dirilis Pada: 30/01/2022

g tertidur pulas. Perlahan, dibukanya kedua matanya dan langsung bertatapan den

sorientasi karena bangun tidur. Belum lagi ditambah rasa sak

kamu suda

n lagi-lagi dirinya melihat sebuket bunga yang.. berbicara? Marigold mengerutkan kening dan memiringkan kepalanya

ga matahari bisa berbic

h, supaya terlihat apakah masih ada yang eror atau tidak," gerutu Nina yang meletakkan buket itu di ujung kak

tarnya. Oya, Marigold ingat. Semalam dirinya diserang penjabret dan kini

yang diambilnya dari buket bunga

?! Untuk apa dia mengirimiku bunga?!" serunya dengan tub

ld. "Mungkin dia diberitahu bibi bahwa kamu ada di rumah

pekik Mar

lain," tegur perawat yang menyibakkan tirai hija

ang nun jauh disana, bisa tahu aku bobok cantik di rumah sakit?" tuntut Marigold dengan menurunkan ti

rut pada kakak perempuan tercinta. Semuanya serba lapor mel

ia tiga tahun. Jadi, mama Marigold bekerja sekaligus membesarkan adik laki-lakinya. Hubungan kakak beradik itu sangatlah akrab, tidak terpisahkan. Hubungan yang sering disebut

buket bunga serba kuning yang ada di depannya itu. Bunga-bunga cantik itu sudah menjadi bunga yang memuakkan di mata Marigold, oleh sebab diri

aligus membuat silau setiap sudut IGD?" tanya Nina sambil menarik s

bersandar di kepala ranjang dengan tangan terli

malas. "Akan aku bagikan setangkai demi setangkai ini pada se

ibaskan tangannya pada sepupunya yang kerepo

*

rtemen

rmin, serta mematut dirinya, tidak lupa memberika

da cerminku," sindir Martin pada Max, sahabatnya yang masih belum meninggalkan hobi narsisnya sejak masa sekolah dul

dian diambilnya nasi goreng lezat plus telur mata sapi yang kering, persis seperti kesukaannya. Tangan Max y

? Pak Umar memberikan laporan lengkap padaku, beserta

nyuap, tidak menggubris Martin yang duduk di depan

ngnya. Dirinya hanya tersandung kerikil kecil di jalan, Martin bisa mengetahui runtut kejadian dengan detail. Max seringk

i kamu yang biasanya," komentar Martin sambil mengol

ampan yang baik hat

pernah disangka sebagai pasangan karena hubungan kita yang terlalu akrab? Belum lagi, di mansionmu penuh dengan 'aneka bunga segar' saja, tidak pernah kamu pedulikan," sergah Martin cem

erdebat dengan sahabatnya yang punya gelar master di bidang hukum. Suka berdebat d

ik?" tanya Ma

n kepala sambil

ggairahkan?" desak Mar

sosok gadis yang ditolongnya semala

ip artis

i Max me

asa hingga tidak bisa dibandingkan d

cantik, tidak seksi,

amu soal wanita sudah menurun drastis? Apa kamu sudah bosan dengan semu

ber

. jangan membua

dengan defensif. "Di

. Pasti ada sesuatu yang spesial dari wanita itu, sehingga membuatmu bersedia berkelahi di jalanan. Tidak br

annya karena ada nasi goreng yang meny

ipsikan sendiri, gadis ya

bar sambil menggosokkan kedua te

engalir. Kaos oblongnya penuh bercak darah dan lumpur. Rambutnya lemba

benarnya.. kamu menolong a

emalam. Dan yang lebih mengesankan lagi, dia memiliki hasil tes keperawanan ya

Martin sambil m

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Marigold2 Bab 2 Maximilian3 Bab 3 Sepupu yang skeptis4 Bab 4 Laboratorium5 Bab 5 Melamun6 Bab 6 Penolong7 Bab 7 Heboh (1)8 Bab 8 Heboh (2)9 Bab 9 Adam10 Bab 10 Restoran Perancis11 Bab 11 Percaya diri12 Bab 12 Hotel13 Bab 13 Pantas atau tidak14 Bab 14 Ruang kesehatan15 Bab 15 Kecewa16 Bab 16 Perut tegang (1)17 Bab 17 Perut tegang (2)18 Bab 18 Keputusan Max19 Bab 19 Pertanyaan dan jawaban20 Bab 20 Kontrak pernikahan21 Bab 21 Geram22 Bab 22 Bercerita23 Bab 23 Drama pagi24 Bab 24 Martin yang resah25 Bab 25 Hari pertama perawatan26 Bab 26 Hari kedua perawatan27 Bab 27 Hari ketiga perawatan28 Bab 28 Di taman (1)29 Bab 29 Di taman (2)30 Bab 30 Malam pertama (1)31 Bab 31 Malam pertama (2)32 Bab 32 Memory semalam33 Bab 33 Sebuah keputusan34 Bab 34 Sebuah alasan35 Bab 35 Di dalam mobil mewah36 Bab 36 Sedikit informasi37 Bab 37 Seluk beluk kamar38 Bab 38 Tangan yang terluka39 Bab 39 Sebuah berita40 Bab 40 Gelisah41 Bab 41 Merasa penasaran42 Bab 42 Mantan43 Bab 43 Rayuan playboy44 Bab 44 Hukuman45 Bab 45 Saling memuaskan46 Bab 46 Penyambutan (1)47 Bab 47 Penyambutan (2)48 Bab 48 Camilan49 Bab 49 Suasana canggung50 Bab 50 Nolan51 Bab 51 Mengancam52 Bab 52 Marigold yang terpojok (1)53 Bab 53 Marigold yang terpojok (2)54 Bab 54 Kondisi Marigold yang menyedihkan55 Bab 55 Rekaman (1)56 Bab 56 Rekaman (2)57 Bab 57 Menguping di balik tirai58 Bab 58 Ribut di IGD59 Bab 59 Ribut lanjutan60 Bab 60 Berdebat sengit61 Bab 61 Bertemu seseorang (1)62 Bab 62 Bertemu seseorang (2)63 Bab 63 Jadi.. kita adalah satu keluarga 64 Bab 64 Telpon curhat (1)65 Bab 65 Telpon curhat (2)66 Bab 66 Pagi hari Max67 Bab 67 Stres dan pelampiasannya68 Bab 68 Merasa tertarik69 Bab 69 Acara makan siang70 Bab 70 Menahan rasa mual71 Bab 71 Digrebek72 Bab 72 Jorok73 Bab 73 Max yang resah74 Bab 74 Mood Marigold75 Bab 75 Mood Nina76 Bab 76 Frustasi77 Bab 77 Si playboy Martin78 Bab 78 Istri kembar Max (1)79 Bab 79 Istri kembar Max (2)80 Bab 80 Kejengkelan Marigold81 Bab 81 Reuni dadakan (1)82 Bab 82 Reuni dadakan (2)83 Bab 83 Reuni dadakan (3)84 Bab 84 Aku senang melihatmu tertawa85 Bab 85 Apa maumu 86 Bab 86 Papa menelpon87 Bab 87 Bertemu hal menyebalkan88 Bab 88 Milikku89 Bab 89 Sakit90 Bab 90 Minta izin menginap91 Bab 91 Pikirkan baik-baik92 Bab 92 Tidak bisa berpikir93 Bab 93 Karena Nina94 Bab 94 Diculik 95 Bab 95 Meeting96 Bab 96 Meeting (2)97 Bab 97 Main kasar98 Bab 98 Belanja besar99 Bab 99 Perkara belanja panjang urusannya100 Bab 100 Serius melamar