Harem milik Suamiku
g-t
nya kembali. Dan sayangnya, usahanya gagal. Pintu itu ditahan
Marigold sama sekali tidak menyukai kehadiran si tamu yang kini sedang berjalan-jalan tanpa permisi,
apartemenku. Itu adalah suatu kejahatan. Sekarang, mungkin aku harus menelpon pihak sekuriti untuk membawamu kelua
tidak bertemu, masih
memelukan semua amunisi perang milikku, agar tidak sampai terjatuh at
, Marigold," balas Adam dengan menebarkan senyum penuh pesona sambil duduk
ndar dari dalam lemari sepatu, lalu duduk di dekat pintu. Ogah, berdiri berdekatan dengan tamunya yang bern
n para tetangga," kata Adam sambil menepuk sofa dimana dirinya duduk. "Kemarilah. Ada banyak
tentang nostalgia, mungkin aku akan ingatkan, bahwa kita tidak ada hubungan sama se
sekarang aku berada disini untuk membalas perasaan cintamu," jawab Adam tenang sambil mengai
ah atas, Marigold termasuk dalam jajaran penggemar Adam, cowok paling ganteng seantero sekolah. Dia juga anak dari kepala s
han ejekan sampai lulus SMU. Dan semenjak saat itu, Marigold sangat membenci Adam hingga ke dasar hatinya yang paling dalam. Setiap
arigold seraya bergidik, mengingat betapa bodoh dan konyolnya dirinya waktu itu. "Lebih baik kamu segera angkat kaki dari
alan mendekati Marigold yang masih setia berada di pintu masuk apartem
erhatian Adam yang sok baik. "Sebenarnya apa maumu? Kenapa kamu datang kemari? Kenapa kamu tidak m
u aku mendengar berita bahwa kamu masuk IGD, aku langsung berusaha untuk datang menemuimu, namun sayangnya.. beberapa pekerjaan penting menuntut kehadiranku. Jadi maafkan aku. Aku
an KITA. Aku dan kamu adalah dua kubu berlawanan, kutub utara dan selatan, api dan air, anjing dan kucing. Aku tidak sudi mendengar namaku dan namamu menjadi
n, dengan diam untuk beberapa detik lamanya. "Apa
atap jengkel pada Adam yang terlihat sanga
na jinsnya yang selutut. Marigold menekan tombol hijau dan meletakkan ponsel itu di telinganya,
sedikit ketus karena dirinya
riang. "Apa Adam sudah datang men
sedang menatap tajam pada mamanya secara langsung. Kemud
gan mama yang menyuruh DIA datang
girang. Marigold harus sedikit menjauhkan ponselnya
k terdengar mama tercinta yang sungguh menjengkelkan. "Ma, mama apa-apaan sih? Aku kan belum menyetujui perjod
sebuah tangan dirangkulkan pada bahunya, kemudian naik ke at
ld sambil mengedikkan bahunya untu
kan malam," kata Adam setengah berteriak di ponsel yang ada di
ngan Marigold. Tante titip dia ya," kata ma
r
ing di belakangnya. Marigold menudingkan jarinya pada Adam, agar tidak lagi mendekati apalagi meny
gold kesal. "Apa mama tidak tahu, jika seorang gadis pergi m
lama ini mama tidak pernah mendengar ada seorang
gold kesal, rasanya pingin menjambak rambut karena frustasi. "Lagipula k
mu tahu, Adam adalah calon menantu idaman di grup arisan mama. Nah, kebetulan Adam kan teman se
au. Pokoknya
ambu