icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Harem milik Suamiku

Bab 9 Adam

Jumlah Kata:1195    |    Dirilis Pada: 30/01/2022

g-t

nya kembali. Dan sayangnya, usahanya gagal. Pintu itu ditahan

Marigold sama sekali tidak menyukai kehadiran si tamu yang kini sedang berjalan-jalan tanpa permisi,

apartemenku. Itu adalah suatu kejahatan. Sekarang, mungkin aku harus menelpon pihak sekuriti untuk membawamu kelua

tidak bertemu, masih

memelukan semua amunisi perang milikku, agar tidak sampai terjatuh at

, Marigold," balas Adam dengan menebarkan senyum penuh pesona sambil duduk

ndar dari dalam lemari sepatu, lalu duduk di dekat pintu. Ogah, berdiri berdekatan dengan tamunya yang bern

n para tetangga," kata Adam sambil menepuk sofa dimana dirinya duduk. "Kemarilah. Ada banyak

tentang nostalgia, mungkin aku akan ingatkan, bahwa kita tidak ada hubungan sama se

sekarang aku berada disini untuk membalas perasaan cintamu," jawab Adam tenang sambil mengai

ah atas, Marigold termasuk dalam jajaran penggemar Adam, cowok paling ganteng seantero sekolah. Dia juga anak dari kepala s

han ejekan sampai lulus SMU. Dan semenjak saat itu, Marigold sangat membenci Adam hingga ke dasar hatinya yang paling dalam. Setiap

arigold seraya bergidik, mengingat betapa bodoh dan konyolnya dirinya waktu itu. "Lebih baik kamu segera angkat kaki dari

alan mendekati Marigold yang masih setia berada di pintu masuk apartem

erhatian Adam yang sok baik. "Sebenarnya apa maumu? Kenapa kamu datang kemari? Kenapa kamu tidak m

u aku mendengar berita bahwa kamu masuk IGD, aku langsung berusaha untuk datang menemuimu, namun sayangnya.. beberapa pekerjaan penting menuntut kehadiranku. Jadi maafkan aku. Aku

an KITA. Aku dan kamu adalah dua kubu berlawanan, kutub utara dan selatan, api dan air, anjing dan kucing. Aku tidak sudi mendengar namaku dan namamu menjadi

n, dengan diam untuk beberapa detik lamanya. "Apa

atap jengkel pada Adam yang terlihat sanga

na jinsnya yang selutut. Marigold menekan tombol hijau dan meletakkan ponsel itu di telinganya,

sedikit ketus karena dirinya

riang. "Apa Adam sudah datang men

sedang menatap tajam pada mamanya secara langsung. Kemud

gan mama yang menyuruh DIA datang

girang. Marigold harus sedikit menjauhkan ponselnya

k terdengar mama tercinta yang sungguh menjengkelkan. "Ma, mama apa-apaan sih? Aku kan belum menyetujui perjod

sebuah tangan dirangkulkan pada bahunya, kemudian naik ke at

ld sambil mengedikkan bahunya untu

kan malam," kata Adam setengah berteriak di ponsel yang ada di

ngan Marigold. Tante titip dia ya," kata ma

r

ing di belakangnya. Marigold menudingkan jarinya pada Adam, agar tidak lagi mendekati apalagi meny

gold kesal. "Apa mama tidak tahu, jika seorang gadis pergi m

lama ini mama tidak pernah mendengar ada seorang

gold kesal, rasanya pingin menjambak rambut karena frustasi. "Lagipula k

mu tahu, Adam adalah calon menantu idaman di grup arisan mama. Nah, kebetulan Adam kan teman se

au. Pokoknya

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Marigold2 Bab 2 Maximilian3 Bab 3 Sepupu yang skeptis4 Bab 4 Laboratorium5 Bab 5 Melamun6 Bab 6 Penolong7 Bab 7 Heboh (1)8 Bab 8 Heboh (2)9 Bab 9 Adam10 Bab 10 Restoran Perancis11 Bab 11 Percaya diri12 Bab 12 Hotel13 Bab 13 Pantas atau tidak14 Bab 14 Ruang kesehatan15 Bab 15 Kecewa16 Bab 16 Perut tegang (1)17 Bab 17 Perut tegang (2)18 Bab 18 Keputusan Max19 Bab 19 Pertanyaan dan jawaban20 Bab 20 Kontrak pernikahan21 Bab 21 Geram22 Bab 22 Bercerita23 Bab 23 Drama pagi24 Bab 24 Martin yang resah25 Bab 25 Hari pertama perawatan26 Bab 26 Hari kedua perawatan27 Bab 27 Hari ketiga perawatan28 Bab 28 Di taman (1)29 Bab 29 Di taman (2)30 Bab 30 Malam pertama (1)31 Bab 31 Malam pertama (2)32 Bab 32 Memory semalam33 Bab 33 Sebuah keputusan34 Bab 34 Sebuah alasan35 Bab 35 Di dalam mobil mewah36 Bab 36 Sedikit informasi37 Bab 37 Seluk beluk kamar38 Bab 38 Tangan yang terluka39 Bab 39 Sebuah berita40 Bab 40 Gelisah41 Bab 41 Merasa penasaran42 Bab 42 Mantan43 Bab 43 Rayuan playboy44 Bab 44 Hukuman45 Bab 45 Saling memuaskan46 Bab 46 Penyambutan (1)47 Bab 47 Penyambutan (2)48 Bab 48 Camilan49 Bab 49 Suasana canggung50 Bab 50 Nolan51 Bab 51 Mengancam52 Bab 52 Marigold yang terpojok (1)53 Bab 53 Marigold yang terpojok (2)54 Bab 54 Kondisi Marigold yang menyedihkan55 Bab 55 Rekaman (1)56 Bab 56 Rekaman (2)57 Bab 57 Menguping di balik tirai58 Bab 58 Ribut di IGD59 Bab 59 Ribut lanjutan60 Bab 60 Berdebat sengit61 Bab 61 Bertemu seseorang (1)62 Bab 62 Bertemu seseorang (2)63 Bab 63 Jadi.. kita adalah satu keluarga 64 Bab 64 Telpon curhat (1)65 Bab 65 Telpon curhat (2)66 Bab 66 Pagi hari Max67 Bab 67 Stres dan pelampiasannya68 Bab 68 Merasa tertarik69 Bab 69 Acara makan siang70 Bab 70 Menahan rasa mual71 Bab 71 Digrebek72 Bab 72 Jorok73 Bab 73 Max yang resah74 Bab 74 Mood Marigold75 Bab 75 Mood Nina76 Bab 76 Frustasi77 Bab 77 Si playboy Martin78 Bab 78 Istri kembar Max (1)79 Bab 79 Istri kembar Max (2)80 Bab 80 Kejengkelan Marigold81 Bab 81 Reuni dadakan (1)82 Bab 82 Reuni dadakan (2)83 Bab 83 Reuni dadakan (3)84 Bab 84 Aku senang melihatmu tertawa85 Bab 85 Apa maumu 86 Bab 86 Papa menelpon87 Bab 87 Bertemu hal menyebalkan88 Bab 88 Milikku89 Bab 89 Sakit90 Bab 90 Minta izin menginap91 Bab 91 Pikirkan baik-baik92 Bab 92 Tidak bisa berpikir93 Bab 93 Karena Nina94 Bab 94 Diculik 95 Bab 95 Meeting96 Bab 96 Meeting (2)97 Bab 97 Main kasar98 Bab 98 Belanja besar99 Bab 99 Perkara belanja panjang urusannya100 Bab 100 Serius melamar