SABDA CINTA
pria itu tak bisa berkat
ang tepat?'
nyai kekasih?" tanya pria
wab Cint
ya gimana, apakah kekasihmu tidak
ian air mata wanita itu menetes. Sabda terkesiap, bin
" tany
engan pertanyaan Cinta. Karena tak mend
kamu siapa?!"
k percaya. Sabda kira, Cinta sudah mengenalinya,
ia itu tanpa meno
a mau seburuk apapun aku, aku juga membutuhkan pendamping hidup yang tepat. Yang mau menerimaku apa adanya, yang benar-benar tulus mencintaiku, yang mau menuntunku ke jalan yang lebih baik. Farel, dia memang kekasihku, tapi lihatlah dia, kepribadiannya, kesehariannya, apakah dia bisa membimbingku ke jalan yang benar? Aku
ekian lamanya dia menjadi wanita pendiam. Cinta menoleh ke arah Sabda, pria it
ra, aku tidak akan mengulang
baik karena sudah mengeluarkan unek-unekmu. Cinta, jika kamu butuh teman mengobrol, aku
ar bola mat
anmu, aku yakin setelah ini pasti kamu aka
aku hanya ditugaskan untuk menjagamu saja, tidak lebih. Itu murni
sa sudah dibuang oleh ayahnya, bahkan untuk menjaga dia saja harus melalui orang lain. Apakah Cinta sudah ter
rkan celotehanku, aku harap itu adalah
Wanita itupun turun dari mobilnya. Tapi, baru saja pintu itu tertu
ikut turun?"
ggu di sini saj
tidak
eng. "Aku sud
," cibi
Cinta kembali mendekati mobil itu, wanita itu tersenyum menyeringai
a ada yang tertin
. Bibir wanita itu masih
al
Sabda,
Sabda tetap mengan
u yang dulu pernah nangis karena s
malu karena Cinta ingat dengan kejadian i
ingat ketika aku kasih bunga kertas sebanyak seratus tang
mengusap tengkuknya, jelas sekali
sudahlah, lagian itu juga masa la
unjung pergi, malah semakin
" pangg
menatapku seperti itu
u kenal sekarang berubah seratus persen. Kamu seka
berkali-kali, pria itu ma
ksudnya
ma. Walaupun begitu, senyum Sabda tak pernah lepas dari bibirnya. Tadi Cinta mengatakan jika Sabda tamp
pan juga, pantas saja Cinta berkata
hat Farel berjalan bergandengan tangan dengan Kezia. Mata Sabda melo
sebelum Cinta melihat semuanya. Sabda takut jika perasaan Cinta ak
Kezia saling melempar senyum, tidakkah mereka kasihan
a kekasih Cinta? Lalu Kezia? Ya ampun, Cinta, kenapa
k bisa membayangkan bagaimana perasaan Cinta. Tapi, kalau dia ta
ua, tanpa sadar Sabda mengumpat keras. Ingin rasanya menonjok wajah pria itu. Namun sayangnya dia tidak bisa. Saat ini yang ada dipik
ain di sini? Kamu
endengar suara Cinta. Apakah