SABDA CINTA
engan perasaan iba, mereka mengira jika Cint
yang sa
h lelah Cinta melakukan hal itu, dirinya kurang sabar apa la
tangannya. Cinta juga bingung kenapa bisa sesedih ini. Apakah dia
in
h memanggilnya. Pasalnya, wanita itu sangat mengenali siapa pemilik
i ke arah Sabda. Memukul dada
" umpat
ingnya, tidak paham a
a yang
ejarku, kenapa tidak membujukku? Apakah kamu
tersenyum lebar. Cinta yang
enapa tersenyum. Apa saat ini
gingkan senyumnya. Dirinya pun sama halnya sep
pakai tergeletak, Sabda sudah menduga jika ada yang kecelakaan, dan motor itu pun juga kena imbasnya. Ketika Sabda ingin membenarkan motornya, tanpa sengaja dia mel
a baik-baik saja. Hanya saja, mengapa w
, hingga tatapan mereka pun bertemu. Hati Sabda semak
ernyata pikirannya salah. Cinta
berdua sama-sama kha
. aku memutuskan untuk singgah dulu ke toilet. Maaf
rtindak konyol. Ya Tuhan! Cinta pikir Sabda terluka sangat parah, sia-sia rasany
m!" bentak Cinta.
h, kita sekarang pulang. Hari sudah mulai malam
akah itu artinya Sabda menganggapnya seba
aku memang bukan wanita baik,"
tu saja, meninggalkan Sabda
anya tadi nyuruh aku pulang
, baru beberapa langkah Sabda berjalan, s
ik motor itu,
walaupun begitu, pria itu t
bareng kamu, lalu baga
rus, cepat naik!
yang nyetir,
ah jatuh. Kamu, kan tidak terla
i kamunya aja yang terlalu khawatir sama aku,
yang dikatakan Sabda memang benar,
g jaga kamu, bukan kamu yang jaga dia. Kenap
a juga yang khawatir sama kamu, cepa
ata Sabd
iba saja Cinta memiliki ide untuk mengerjai Sabda. Wanita itu m
ngebut-ngebut,"
sampai," j
ra tak sadar, Sabda memeluk pinggang Cinta. Wani
h pegang-pegan
sekarang kamu turun, biar aku a
tahu, Sabda. Ini adalah makanan sehari-h
ta selanjutnya. Cinta, kamu itu wanita, tidak pantas jika melakukan seperti ini. Apakah kamu tidak memikirkan bet
gannya mengepal kuat, jika berkaitan de
hat Cinta diam saja. Pria itu me
ang ya,"
Sabda. Tatapan mereka bertemu cukup lama, hingga
ab wanita
begitu tegap. Wanita itu membayangkan bagaimana rasanya jika k
serta kepalanya dia rebahkan dipunggung Sabda. Nyaman, rasanya sungguh s
gat lancang. Tapi ... izinkan aku se
tangan Cinta. Diusapnya tangan itu dengan penuh kasih sayang
uk menyetir, satu tangannya lag
aktu, karena enggan untuk menyudahi momen ini. Namun sayangnya
ngin masuk, mata Cinta tak sengaja melihat seorang pria yang sangat dia
ini? Bukankah tadi aku bilang
arah Cinta. Cinta dapat melihat ra