DILEMA KARENA CINTA
lebih itu terlihat lebih menggemaskan sekarang, ruam merah di tubuhnya juga sudah mulai
Adam ke pengadilan agama, Ayah beranak sa
atap sepupunya itu. Tak lama Devan dan Adam datang untuk menjemputnya
tanya Adam tak henti-hentin
mbil mengambil tas keci
nggelengkan kepala melihat Adam yang berjalan cool sambil meng
dengan kecepatan sedang. Setelah menempuh perjalanan selama e
ruh baya itu tersenyum saat melihat Adam keluar dari mobil sambil menggendong putrinya. Air
karena Adam begitu mencintai wanita itu akhirnya dia hanya bisa merestui keduanya untuk naik ke jenjang
ucapnya mengambil Sasa
eknya yang cantik ini," goda Ad
n, setidaknya dia begitu hangat dengan keluarganya. Mereka duduk di ruang keluarga
marnya," kata Imah sambil tersenyum meliha
bnya rasanya tidak ingin melep
gendong, Bu. Nanti ba
Imah yang melihat anak majikannya bingung hanya tersenyum. Mung
a, Bik?" tanya Devan
digendong pas mau kita let
i," sahut Nadia beranjak dari duduknya untuk me
evan kamu ikut makan siang ya, Nak," tawarnya sambil
tap Adam," Minggu depan sidang pertama
tanda tangan?" t
juga sudah menerima surat p
, biar diurus langsung
. Apa kamu akan terima tawaran kemari u
nurutmu bagaima
ertanya balik!
a yang akan menjaga Sasa. Namun, kalau harus membayar baby sister apa cukup gajinya nanti
Mama, apa harus cari baby siste
lama, biar kita bisa satu kampus
ini keduanya menuju meja makan dimana sudah ada Mama Mirna. Mereka makan dalam hening hanya suara se
ak enak siap makan pulang. Namun, ini keadaan urgent. Setelah pamit kepada Adam
duduk di ruang keluarga, tak
n di kampus tempat Dev
i pada di kampus seb
pi bagaimana dengan Sasa kalau s
Nadia dan Bik Imah yang jagain," jawab Mama Mirn
a sambil memeluk wanita pa
apa-apa bilang ke Mama," ucap
dipeluk," katany
pelukan. Bagi Adam keluarganya sekarang yang utama, kegagalan
a bangkit. Jadikan semua hanya sebagai pembelajaran dalam hidup kita un
untuk melihat putrinya, sedangkan kedua wani
*
Fani, yang sedang berjanji akan makan siang dengan Raka. Tak lama seseorang yang di tunggunya data
a merasa bersalah karena sud
as, aku tahu kamu
g mengerti aku, yang," pujiny
ntuk keduanya, "Silahkan Nona, Tuan,"
ya Fani saat Raka ha
saja,"
minumnya jus jeruk saja dua dan
ar," jawab pelayan itu sambi
idangan pertama kami,"
an Fani bulan depan, tapi ternyata Adam lebih cepat d
selesai," kata Raka sambil ter
h pengacara, M
engurusnya,
ya sambil tersenyum sem
adi Nyonya Raka Nugroho, Fani
i wanita itu mere