DILEMA KARENA CINTA
gi oleh bapak, Ririn harus menyiapkan makan malam. Rini bagian mencari rum
hat ada terong ungu rencana akan di kukus
i ini Ririn ingat pesan mamak nanti goreng saja telurnya buat adikmu, tapi gad
era menggorengnya buat lauk malam ini. Tidak lupa sambal korek pes
grib, saat Ririn keluar melihat kedua adiknya se
tetangga, katanya nanti kal
ghentakkan kakinya, ia kesal karena suda
melihat tingkah laku adik-adiknya, gadis itu
ng masukin!" perintahnya sambil menarik
tugas cari rumput untuk kambing baru p
in segera membuat minum buat bapak
malam, karena Ririn yakin kedua orang
menurutnya enak. Karena untuk makan daging ayam biasanya tunggu hari bes
goreng dan sayur terong, saat sedang
a?" tan
ambil minum air putih untuk meng
ingkah si bungsu, Ririn hanya ter
i biar bisa jadi lauk dan semua bisa
asih dikasih kesehatan dan bisa makan dengan enak," uj
uk merokok di teras rumah. Kebiasaan siap maka
au di desa seperti itu. Gadis itu membuatkan kopi h
pat wak," katanya sambil duduk di
kota," jawabnya sambil menyesap ko
panjang ikut bergabung duduk teras,
k katanya mau ikut boronga
ambil pergi meninggalkan
hat, semoga besok bisa bangun pagi dengan semangat dan b
ditabung buat biaya sekolah Rini karena tahun ini dia masuk SMP. Gadis itu menatap al
kerja) ke sawah, ia kemudian bangun dan mengunci jendela kamarnya.
" teriak Ririn sambi
ek
s bersahutan seakan si t
i sambil berpegangan lemari. Saat matanya menatap sekeliling di atas
pat apa sebelumnya, saat kakinya berjinjit kar
ak!" teriak Riri
nghampirinya, "Astagfirullah Rin, tadi suara apa?" tanya Mamak sambil m
," jawab Ririn sambil
awa-bawa tokek,
k Mak, makanya Ririn jat
diri saja Nduk jangan ajak tokek,
Mamaku bilang aku edan!" ge
ek
" teri
ek
adis itu mulai memejamkan matanya karena sudah lelah, ha
*
antuk gara-gara tokek yang begitu bising. Terdengar ketukan pintu dua kali, tapi b
Dia keluar dari kamar sambil menatap ruang tamu yang kos
baru bangun hanya menatapnya datar,
sholat!" seru Rini sambil ber
in sambil bersandar di dinding
Nduk. Mandi sana dan langsung sholat y
alan menuju kamar mandi, Mamakny
rantau, Nduk!" katanya sambil me
mbil mengambil teh yan
pasti tidur lagi" katanya
erapa kali tidak ada suara sang Kakak. Dia sang
tidak ada pergerakan kemudian memanggil Bapak. Pria itu d
irin berdiri di tengah pint
*
ada aliran listrik masuk di desanya, tetapi dia mempunyai genset untuk penerangan r
g lulus SD, tapi lebih memilih memba
to juga tidak melanjutkan ke SMA, karena dim
nya, bukankah Mama Mirna sedang men
ntah mengapa Mak Wati selalu menjaga jarak dengannya. Ia menatap suaminya yang
im begitu mudah, kalau dulu mereka akan jauh keluar desa untuk mendapatkannya,
u sudah kangen dengan Sasa pasti
g saja, biar nanti Adam bisa menj
sudah hampir empat tahun mas
a saja dengan Mama
sti ingin memiliki seorang Bunda
m belum mau bagaiman
di Jakarta kita buj
upun duka itu. Dia berharap pernikahan Nadia nanti berjalan lancar. Harapannya Bagas untuk m
a putra satu-satunya itu, sedangkan Nadia sekarang sudah me
l istrinya untuk masuk kamar, dilihatnya wanita it
, Ma," kata Halim men
wa oleh-oleh s
ng kesal kepadanya, tapi dari dulu ia paling su
coba tanya mau enggak dia menj
arap. Mak Wati itu selalu menj
asaan Mama saj
sebaiknya dia cerita juga besok saat bertemu ibu mertuanya apa bol
at itu juga karena tidak terima wanita itu tiba-tiba memeluknya. Ia juga h
u merayu suaminya, karena itu halim mengajaknya tinggal di desa, k
ullah!" t
kira-kira ada a