DILEMA KARENA CINTA
lihat dari wajahnya lelaki itu begitu Khawatir. Devan
senyum menatap Adam, sambil beruc
g sudah merawat anaknya itu, saat sampai di
sudah tidak sabar mendengarkan pe
au ibunya sang bayi tidak mau memberikan asinya kepada anaknya. Apa lagi sekarang balit
erlalu tinggi, tolong kompres ter
itu bahaya, D
Tetapi, ini tidak terbukti, Pak. Faktanya, sebagian besar kejang demam pada anak tidak me
ang saat demam tidak akan menyebabkan kerusakan otak, kesulitan belajar, ataupun gangguan mental. Selain itu, kejang demam juga tidak menjadi indik
ngnya tak berulang,
n apakah seseorang bisa sembuh atau tidak. Namun, yang terpenting adalah menjaga agar seseorang tidak mengalami keka
air hangat walaupun sudah di beri obat un
k." Kata Adam sambil beranjak u
trinya, di sana sudah ada Devan dan mama M
paruh baya itu bertanya pada
asih panas kita bantu kompres dengan air hangat," ujarnya
kata Ma
ku pulang mengambil baju gantimu," ujarn
p, jangan sampai ikut s
naik motor sport!" kata Ada
gal di arena balap. Wanita paruh baya itu hanya terkekeh melihat Deva
a," sahutnya sambil berjalan
lagi!" kata Nadia sambil mengu
jangan sampai berulang
sih kecil sudah di tinggalan Ibu kandungnya demi kebahagiaan
yang lainnya dengan penuh tanda tanya, apa ;lagi mel
i pelajaran untukku biar lebih bisa memperhati
apnya. Hal itu membuat Adam mengembangkan senyum di bibirnya. Sasa tersen
abis magrib Nad akan ke sini lagi," k
lihat keponakannya karena masih fo
karena sudah terlihat begitu lelah. Sebenarnya Nenek Sasa itu enggan untuk pula
uk di samping branker putrinya. Pria itu terlihat begitu terpuruk saat i
ik main game di ponselnya, kemudian ia menghampiri sahabatnya itu. P
evan malas saat Ad
untuk mengurus surat
u Vano saja, dia sedan
itu bisa membantunya untuk membuat Sasa menjadi hak asuhny
ya akan diurus gugatan mu," bala
ana?" ta
kamu mau,"
jawab Ada
n Adam kembali lagi duduk d
*
r Raka yang sobek karena bogem mentah dari Adam, pria itu menahan sambil m
i talak Adam?" tanya Raka
Adam mengatakan talak hatinya begitu sakit. D
nya hanya sampai di sini," jawabnya sambi
ggamu berantakan," ujarnya sambil me
ni dia yang mengejar dirinya dan selalu memanjakannya dengan kart
ata Fani sambil menyandarkan tubuhnya di dada bidang Raka,
i pengacara keluargaku saja nanti," uja
as?" tanyanya padahal da
kan keluarga kecil mu untuk bahagia bersamaku, kini waktunya a
enggak salah pilih," pujinya sam
i karena kamu lebih dari segalanya terpaksa aku memilih mu," bati