icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sepenggal Harapan

Bab 4 Pembagian raport

Jumlah Kata:1010    |    Dirilis Pada: 04/01/2022

len bahwa ayah ibunya tida

kan lamunannya, perlahan he

gue nebeng di mobil lu boleh gak? Soal

helen membuang nafas dalam enggan rasanya

gak bakal sek

ya menata kas

ukannya hari ini pe

harus pergi sendiri. Nyokap gue tidak bisa

a lagi pergi sendiri aja, ka

aport gue tol

menuju kamarnya kembali ia

Tok ...

bi sani dengan iringan ke

embuat bi sani khawatir mendengar suar

ka pint

len dengan iringan tetes air mata yang terus

dah dewasa helen seperti anak bungsu bagi bi sani, ia sungguh tidak rela ji

agar helen membuk

at helen merasa nyaman berada di sisinya, karena bi sani tau kalau helen sangat butuh perhatian dari seoran

asa khawatir ketika melihat helen yang berdiri di dep

rgugu, sebari mem

bari menggandeng helen membawanya masuk

enuh kasih sayang, bi sani membawa segelas susu dan roti ta

en menggeleng pelan ia sangat kecewa dengan kelakuan ibunya yang terlalu m

waktu untuk aku Bi, apa Momy tidak s

elen. Tapi Ibu bekerja sampai lupa rumah itu demi buat bahagiain putrinya, ya itu Non!" Tutur b

rga, kenapa harus Momy. Helen butuh perhatian dari Momy Bib

an mengrti kok apa yang Non mau!" Sahut bi sani,

sejak bayi ia hanya hidup bersama bi sani, bi sani yang selalu menemani

rasa tenang, ia mendapat pesan dari dea bahwa raportnya ada di sana, anggun menitipk

*

nya sangat bagus, bima tinggal nunggu ijazahnya

ang di punyai kedua orang tuanya yang hanya berkecukupan, ia begitu sadar ba

ya atas ke lulusannya," Ucap

enyembunyikan wajah murungnya, sebenarnya bima s

habis ini kamu m

sama teman!" Sahut bima kini ter

ya vika sangat tau kalau bima

anya untuk menceritakan semua isi hatinya kepada siapa pun, sebaiknya ia

yang polos. Bima menatap lekat wajah cantik yang kini ada di hadapannya, serasa t

ita itu sahabat! Aku mencintaimu Vika. Apa

k mampu ia utarakan untu

di depan kedua mata bima yang masi

dangannya ke tempat lain, kini tertuju ke ara

u seperti itu?" Ujar vika de

utnya sala

ku?" Ucap vika sebari m

sekali membuka rasa yang menggeluti jiwanya selama ini

, wajahnya berubah merona, ia tidak menyangka kala

ika dengan malu-malu, Perlahan bima mengg

auh-jauh hari!" Suara lembut bima membuat

an membuka semua rahasia hati

ntuk berbicara semua kata-k

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka