Sepenggal Harapan
kurang perhatian terhadapnya, kini dirinya sudah dewasa s
udah dulu ya? Bi Sani manggil gue.
deh,
sani yang sudah menyuruhnya untuk makan malam, karena dari
tadi Non belum makan."
cemilan banyak banget barusan," Sah
Non
makan kok." Helen memotong ucapan bi sani yang terlalu memanjakannya seperti anak bayi
n membelai lembut rambut helen, akhirnya helen terpaksa nu
nyi membuai semua insan yang sedan
uara mobil kedua orang tuanya sudah pul
adi terang nan indah, suara ketukan pint
ang!" Tanya fitri ketika helen sudah membu
nya sebari melangkah kembali ke atas tempat tidur, namun fitri
Dady mau ngob
h Momy, hele
epetan turun Dady sudah
Mom
putrinya, kemudian ia kembali turun ke bawah melewati an
an wajah dan cemberut, ser
Dady, kenapa?" Tanya Ardi me
elom berangkat kerja?" U
ma putri kesayangan Dady ini. Momy sama Dady ingin ajak kamu
nya dengan tatapan yang berbunga, beberapa tahun helen berharap ka
tempat yang sepesial untukmu sayang.
r ucapan dari kedua orang tua
arena baru kali ini fitri dan ardi mengajaknya liburan bareng, se
ohong sama kamu." Jawab ardi seba
u, Momy tunggu kamu ya?" Sambuung fi
arnya untuk mandi dan berganti pakaian, dengan wajah yang sa
*
pergi ke kantin mereka mencar
di kantin depan sekolah, morgan dari t
dara yang dari tadi memperhati
Kata morgan tanpa menghirauk
i di jemput s
hut morgan sebari men
naksir sama Vika itu." Sahut
lagi dengan penuh penasaran, dara hanya mengankat bahu s
t untuk pulan
mengambil gawai da
?" Kata morgan mengirimkan
n jangankan di balas di lihat juga nggak. Morg
?" Suara di balik te
ik! Kamu pulang
masuk rumah sakit Pak, kecelakaan
Vika, kamu di rumah sakit mana?" Tanya morgan san
kepala sekolah untuk pulang dulu, dengan alasan ada kepentingan mendadak. Morga
. Morgan langsung menemui vika yang sedang menangis tergugu di peluk-kan ibunya, sedangkan bima dan keluargan
daan Pak Burhan?" Tany
irih, air mata yang menggenang seolah tidak bisa dihapuskan, ia teru
buat Papamu," Hibur morgan sebari duduk di
membasahi seluruh wajahnya, vika sengaja membiarka
morgan di situ, rasa curiga yang menyelimuti ruang hatinya kini k
kinya ke luar ruangan, enggan ra
sama Vika, apa mingki
ika dugaanya itu benar bahwa morgan menyukai