icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

PELUKAN UNTUK LANIA

Bab 5 BAB 05

Jumlah Kata:1479    |    Dirilis Pada: 20/12/2021

buat makanan untuk sang adik dan ibu tercinta t

utama untuk makan malam hari ini. Tambahan bubur ayam dan irisan b

sembuh?!” Dengan mengentak mangkuk yang sudah selesai disaji

enggoreng seketika

kanan, kenapa di banting-banting

Guntur. Mara kembali mengerjakan pekerjaannya yang sempat tertunda, membiarkan Guntur dengan tingk

g tapi tidak pernah. Apalagi baru kemarin kakaknya pulang dan marah-marah dengan

ang masih mengepulkan asap rokok,

nya sudah menyingkirk

ak a

berdiri dari tempat duduknya hingga

k ada terus! Percuma kamu kerja sama mereka kalau hasil jer

ih memunggungi Guntur , untung

gara anak sialan itu g

ada berubahnya!” desis Amara dengan mata yang sudah memerah. Dirinya berbali

Kak Guntur untuk tidak memanggi

h dan ibu berpisah! Kamu tidak usah membela dia dan berupaya jadi kakak yang baik. Karena suatu

an diri sendiri jangan pernah melim

an tubuh Amara kalah jauh dengan Guntur tak membuat ia menyerah apalagi kulit kepalanya seperti ingin lepas. Kepala Amara menengadah meli

gi itu bukan anak kandung di keluarga ini melainkan ANAK Haram! I

udah pergi meninggalkan ruang dapur. Pembicaraan ini tidak boleh

mah ini tanpa mau tahu tumbuh kembang anak-anaknya. Tanpa memberikan kasih sayang maupun nafkah bagi mereka semua termasu

sia 38 tahun. Hal itu mengejutkan bagi Bagas Baskoro, menurutnya ia tak pernah menyentuh

nya tak benar. Tapi ia sudah mencoba mempertahankan harga d

an Dinar dengan iming-iming ingin mencari pekerjaan. Bagas tidak mengetahui kedatangan Rudi dalam hidup

a –Guntur dan Amara sedikit kewalahan. Guntur yang berusia empat belas tahun yang sedang duduk di bangku SMP juga Amara berumur se

ti biasa di rumah sendirian. Ketukan dari depan rumah membuat ia yang sedang membuat makanan mematikan kompornya dan membukakan pintu. Matanya terbelalak saat melihat siapa yang

k di bangku teras luar. Tapi itu tak diindahkan Rudi, Rudi mengaku akan berbicara sesuatu hal yang serius dengan Dinar dan tak in

p mulutnya hingga membelit seluruh tubuhnya dengan badan kekar. Ditambah dengan kata-kata cinta Rudi untuk dirinya dan ingin kembali bersama. Dinar meronta, ia tak ingin dilecehkan. Ia

i pada siapapun termasuk suaminya. Saat hari di mana suaminya pulang dan melihat keadaan tubuh istriny

takan bahwa istrinya mengandung

rahan seperti ini, Nar!” bentak B

membesar juga mual yang selama ini diderita karena ia sedang mengandung. Mengandung benih seorang

Dinarianti masih menundukkan ke

ini. Kamu menikmatinya kan, iya?! Jujur padaku!” Menendang

am tangan Dinar kasar untuk menyeretnya berdir

hendak pergi meninggalkan Di

i ..

tanya Bagas

udi C

diam. Dengan cepat ia mengambil pons

ini?” Suara B

tap suaminya dengan tatapan

ruang tamu membuat kaca semakin be

ang dengan berani ia meniduri istriku hingga menghasilkan anak

payahnya selama ini yang ia kumpulkan dengan bertekad investasi malah hilang karena

juga berlutut tapi tak gubris oleh suami. Ia juga tak mau seperti ini tapi memang Rudi sa

tak pernah mengadukan ini padaku—suamimu sendiri. Ka

sak Dinar semakin menjadi saat meliha

ampur mulai sekarang. Aku tak ingin menyentuh istriku lagi terlebih istri yang berani

, Guntur yang sedari tadi mengintip bersama sang ad

gin memeluk ayahnya mengucapkan banyak kata tapi ibunya di belakang sana yang masih meringkuk menangis membuat Amara ta

n ditambah iringan ibunya yang menangis, Amara juga menangis sambil melihat awan yang sudah

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka