PELUKAN UNTUK LANIA
buat makanan untuk sang adik dan ibu tercinta t
utama untuk makan malam hari ini. Tambahan bubur ayam dan irisan b
sembuh?!" Dengan mengentak mangkuk yang sudah selesai disaji
enggoreng seketika
kanan, kenapa di banting-banting
Guntur. Mara kembali mengerjakan pekerjaannya yang sempat tertunda, membiarkan Guntur dengan tingk
g tapi tidak pernah. Apalagi baru kemarin kakaknya pulang dan marah-marah dengan
ang masih mengepulkan asap rokok,
nya sudah menyingkirk
ak a
berdiri dari tempat duduknya hingga
k ada terus! Percuma kamu kerja sama mereka kalau hasil jer
ih memunggungi Guntur , untung
gara anak sialan itu g
ada berubahnya!" desis Amara dengan mata yang sudah memerah. Dirinya berbali
Kak Guntur untuk tidak memanggi
h dan ibu berpisah! Kamu tidak usah membela dia dan berupaya jadi kakak yang baik. Karena suatu
an diri sendiri jangan pernah melim
an tubuh Amara kalah jauh dengan Guntur tak membuat ia menyerah apalagi kulit kepalanya seperti ingin lepas. Kepala Amara menengadah meli
gi itu bukan anak kandung di keluarga ini melainkan ANAK Haram! I
udah pergi meninggalkan ruang dapur. Pembicaraan ini tidak boleh
mah ini tanpa mau tahu tumbuh kembang anak-anaknya. Tanpa memberikan kasih sayang maupun nafkah bagi mereka semua termasu
sia 38 tahun. Hal itu mengejutkan bagi Bagas Baskoro, menurutnya ia tak pernah menyentuh
nya tak benar. Tapi ia sudah mencoba mempertahankan harga d
an Dinar dengan iming-iming ingin mencari pekerjaan. Bagas tidak mengetahui kedatangan Rudi dalam hidup
a –Guntur dan Amara sedikit kewalahan. Guntur yang berusia empat belas tahun yang sedang duduk di bangku SMP juga Amara berumur se
ti biasa di rumah sendirian. Ketukan dari depan rumah membuat ia yang sedang membuat makanan mematikan kompornya dan membukakan pintu. Matanya terbelalak saat melihat siapa yang
k di bangku teras luar. Tapi itu tak diindahkan Rudi, Rudi mengaku akan berbicara sesuatu hal yang serius dengan Dinar dan tak in
p mulutnya hingga membelit seluruh tubuhnya dengan badan kekar. Ditambah dengan kata-kata cinta Rudi untuk dirinya dan ingin kembali bersama. Dinar meronta, ia tak ingin dilecehkan. Ia
i pada siapapun termasuk suaminya. Saat hari di mana suaminya pulang dan melihat keadaan tubuh istriny
takan bahwa istrinya mengandung
rahan seperti ini, Nar!" bentak B
membesar juga mual yang selama ini diderita karena ia sedang mengandung. Mengandung benih seorang
Dinarianti masih menundukkan ke
ini. Kamu menikmatinya kan, iya?! Jujur padaku!" Menendang
am tangan Dinar kasar untuk menyeretnya berdir
hendak pergi meninggalkan Di
i ..
tanya Bagas
udi C
diam. Dengan cepat ia mengambil pons
ini?" Suara B
tap suaminya dengan tatapan
ruang tamu membuat kaca semakin be
ang dengan berani ia meniduri istriku hingga menghasilkan anak
payahnya selama ini yang ia kumpulkan dengan bertekad investasi malah hilang karena
juga berlutut tapi tak gubris oleh suami. Ia juga tak mau seperti ini tapi memang Rudi sa
tak pernah mengadukan ini padaku-suamimu sendiri. Ka
sak Dinar semakin menjadi saat meliha
ampur mulai sekarang. Aku tak ingin menyentuh istriku lagi terlebih istri yang berani
, Guntur yang sedari tadi mengintip bersama sang ad
gin memeluk ayahnya mengucapkan banyak kata tapi ibunya di belakang sana yang masih meringkuk menangis membuat Amara ta
n ditambah iringan ibunya yang menangis, Amara juga menangis sambil melihat awan yang sudah