Tapal Batas
ng. Masih dalam lingkup kecamatan Ciruas tepatnya berada di desa Sentullio sebuah desa di mana mayoritas ke
belum gelap benar dan terang jua hampir terbunuh petang. Sebuah rumah semi permanen berbentuk
unya lagi berfungsi sebagai dapur. Dengan isi di dalamnya ada tumpukan tanah yang diracik sedemikian rupa berdasarkan komposisi tanah sawa
lempung menjadi sebuah genting rumah yang di beri tatakan dan tiang seti
bambu yang di potong menjadi dua ruas utuh di beri patok setiap ruasnya
hun yang lalu yang bernama Lio. Setelah dua tahun yang lalu Si Effendik kecil terus s
sebelum menikah dengan Mas Kas, Amanah sudahlah pernah merantau di desa Sentullio, kecamatan Ciruas, kabupaten Serang tersebut ikut dengan s
ntai sepenuh hati sang suami Mas Kas. Apabila boleh di umpamakan untuk menyimpulkan perumpamaan bunga hati dan rasa sayang Amanah pad
i kirim kepada pelanggan yang telah memesan jauh-jauh hari sebelumnya. Dan Amanah bersama Si
rsegi. Keadaan di luar mulai petang dan Amanah lupa kalau hari sudah hampir magrib da
Sebab aura dan warna langit yang sepadan dan berbanding lurus dengan aura para jin dan setan sebab itu di masa
depan bila mana iya terus merantau di tanah para jawara kota Serang. Bagaimana nasib Si Effendik keci
pi milik sendiri tidaklah mengontrak dan bukan menempati rum
lu sebelum dipersunting Kasturi si Jejaka pekerja keras dan selalu menerima apa adanya dalam keadaan apa pun dan bukan dar
tangan Amanah pulaslah ia dalam nyanyian lagu-lagu Ja
yang aneh terlihat oleh mata Amanah dan beberapa pertanyaan terlontar di kepala Amanah. Si Ibu muda dengan
ir. Betapa tidak bukankah baru saja Mas Kas berangkat naik truk bersama
ta tak terdengar canda tawa teman-temannya yang ikut mengirim genting. Dan kenapa juga Mas Kas lewat belakan
Tapi tak salah apa bila Amanah berprasangka buruk kali ini sebab waktu tengah menampakkan waktu
gan besar telah mengganjal di antara daun jendela da
menjadi sesosok tinggi besar dengan seluruh bulu ditumbuhi rambut dan bulu yang panjang, tangan
dekap Si Effendik kecil yang terlelap dalam gendongannya seakan tak terpengaru
dan menjebolnya dari luar merusaknya
bentar saja si makhluk seram penghuni semarai telah berada di depan A
tapi apa daya tangannya tak kuat menahan cakaran-cakaran si makhluk buas dan akhirnya Si Effendik kecil terlepas dar
a, ha
alkan Amanah yang tengah tersimpuh di tanah samping tempat tidurnya terus menangis m
rtidur di sampingnya. Sambil memeluk sang istri Amanah dengan erat karena dua hari yang lalu mimpi yang sama. Ten
ek ada apa?" Mas Kas terus menggoyang-goyang t
aa
sampingnya seketika Amanah terbangun dan langsung
oba menenangkan dengan kata-kata yang lemah-lembut agar sang istri tersa
h yang ketiga kali loh Mas," gerutu amanah sambil memeluk Mas Kas
k ke mana-mana Dek," Mas Kas menunjukkan Si Kecil Bagus yang tengah tert
as," ucap Amanah mengambil Si Effendik kecil menggendongn