Tapal Batas
Mojokembang, seperti itulah malam ini rasa hati Amanah sanga
s nan mungil sedikit ia basuh dengan bibir pemberian sang kekasih si suami tercinta. Agak tebal rup
a bermotif bunga-bunga warna kuning emas dengan rumbai di ujung bawah dan lengan.
alon bapak dari anak pertama yang dikandungnya telah pulang dari tanah perantauan. Sehingga malam
diri di depan cermin meja rias yang terletak pas di depan ranjang tidur. Seakan
galahkan harum wangi suasana hati dan kebahagiaan otak Amanah setelah penantian pan
k, b
a hati dalam denyut detak jantung bersahut nadi Amanah bertambah kencang. Dalam hati Amanah ing
n salah tingkah bagai seorang gadis yang baru bertemu dambaan hati dan menikah kare
mat terpendam pada Mas Kas sang suami. Sehingga iya lupa jikalau kehamilannya malam ini sudahlah jatuh tempo s
ksama sang bidadari hati dan sang permaisuri hidupnya. Matanya menelaah dari ujung kaki hingga
bawah daster yang hanya setinggi lutut bahkan agak ke atas lagi. Putihnya kulit amanah membu
matangnya hidup dari tempaan sedari lahir saat di tinggal berpulang sang Ibu dan diti
udara sepupu tapi mereka tak sedikit pun pernah memperhatikan Mas Kas. Dari dahulu kala semenjak iya masih berusia
cermin meja rias. Sebentar-bentar Mas Kas menutup mulutnya dengan telapak tangan seraya tertawa agak lirih agar sang
hati Amanah dari ceria menjadi murung. Bibirnya agak menyun perlahan dan wajahnya men
dah lama tak tidur bersama sia-sia belaka. Ibarat tisu basah setelah di buat mengelap muka yang kotor dari
ras dengan tangannya yang tiba-tiba meraih tisu yang teronggok di dalam sebuah kotak di atas meja rias di depan ce
pai mendarat di pipi. Tangan kekar Mas Kas telah meraih pergelangan tanganny
erti ini memandangimu berlama-lama di depan cermin meja rias. Aku tahu maksudmu sayangku tetapi aku bukan mencintai mi dengan dandanan atau riasan atau baju seksi yan
aku ingin tampil sempurna seayu mungkin di depanmu Mas Kas cintaku," Amanah terus meyakinkan dan mematahka
anpa syarat dan tanpa imbuhan apa pun di belakangnya. Bagi Mas apa pun keadaanmu apa pun bentuk tubuhmu kelak di masa tua, karena cantik tak selamanya pasti tua juga begitu juga Mas gagah ini hanya
ti badan Adek tak langsing lagi seperti sekarang. Walau nanti kulit Adek tak mulus lagi seperti hari ini, janji ya Mas," be
at amal baik. Mas Janji akan mencintaimu selamanya sampai ajal menjemput salah satu dari
mbutan sambil memegang lengan Amanah mengajaknya berlabuh di atas ra