icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Tapal Batas

Bab 7 Rasa Sayang Pertama Novita

Jumlah Kata:1029    |    Dirilis Pada: 18/12/2021

i jalanan utama desa Mojokembang yang masih belum ters

dek biru. Hari ini aku telah menginjak bangku kelas dua SMP sudah. Dengan tas ransel yang menempel leka

lahan yang sama denganku apa lagi kita teman satu kelas di kelas 2c di sekolah meneng

nambah laju sepeda warna hitam oleh-oleh bapak dari kecamatan Pujon, kabup

ang ada sepanjang jalanan yang kita lalui. Seakan sejalan dengan rasa keriangan masa kecil kami sang surya ikut tertawa den

u

tus ini untung tidak jatuh aku," teriakku sambil mela

" berteriaklah Khotib sambi

kat tangan ta

tujuh lagi," aku terus menuntut sepeda menuju arah sekolah

aratkan seperti itu. Bak bunga yang baru mekar-mekar

Mengayuh sepeda roda dua bergaya jengki atau disebut sepeda wanita. Pas berhenti di sampingku menuntun si

bergaya cowok Bad Boy yang sok keren dan sok tampan pad

bareng, yang ada Adek yang mengajak Mas buat bonceng sama Adek buat bareng k

napa lagi meletus bukannya membantu usaha aku mengejar cita-cita malah menghambat ya Dek," dengan pipi agak berwarna jam

u Mas, sudah ayo Adek bonceng nanti telat lagi kan sudah setengah tujuh ini tak sampai nanti Mas menuntun sepe

n pada sebuah warung yang memang sudah aku kenal penjua

" tanya Novita menunjuk seped

ku ya?" teriakku pada Paklik Topo yang

ik bawa ke dalam ini Paklik masih bikin lah kop

olah kami tercinta. Dek Novita adalah tetangga sebelah rumah putri dari bapak Hajar dan ibu W

teramat sering menggodanya walau hanya untuk melontarkan rayuan pohon kelapa atau gombalan bak wayang Arjun

paling timur RT 08, selalu suka aku berjalan beriringan dengan dia menjelang kumandang panggilan terindah dar

aku jatuh mata dan pandangan ini di ujung manik-manik dan renda ujung mukena yang t

tinya aku memandang jauh hingga ia tak terlihat lagi melewatiku walau hanya terlihat gerai hitamnya

ndah bila di sandingkan melati setaman terlalu wangi bagai minyak kesturi dar

dan aku duduk di boncengan sepedamu di belakang. Kau tahu hati ini be

oleh lebih merasakan rasa kasih dan sayang selayaknya yang di sebut dewasa. Walau hati

a tak berani mengambil lebih jangankan untuk memetik sekuntum mawar seperti Novita aku hanya memandang masa depan

tumbuh menyemai hati di kala masa putih dan biru saat melaju bersama dalam ayunan ped

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka