Tapal Batas
a Mojokembang. Sebuah desa di sebelah timur pinggiran kota Jombang, paling pinggir tepatnya di seb
mencekamnya kengerian seperempat petang menjelang pagi. Suram lampu jalan berdaya 5 watt tampak berkerl
a arak-arakan awan kelam. Burung hantu tampak berkoar bahagia menya
sa. Seakan menambah getar sesak akibat rasa merinding pada bulu
arus sedang tak kencang ya tak rendah. Daun pohon kelapa seakan memberi bayangan seolah
ebelah paling selatan desa pas di pertigaan depan gardu terakhir desa. Masih dalam lingkup RT 08/RW 02. Di sal
ang terlelap di ranjang tua buah tangan Pak Kasnam
am namun seakan bola matanya bergerak-gerak tak beraturan seakan
r-sebentar miring ke kiri tak menentu. Seakan kegel
hiran yang seharusnya 9 bulan 14 hari. Namun keanehan terjadi saat sang kekasih hati suami tercinta Kastur
masa muda hingga kini untuk merantau mencari sesuap nasi. Seminggu yang lalu Kasturi pulan
dan untuk jadwal Amanah bersalin ternyata meleset akibat ulah sang ca
ksa. Di buat duduk sakit berdiri sakit tidur apa lagi teramat sakit. Se
tau kembali. Cepat lahir ya anakku biar Bapak bisa cepat pergi kembali merantau ke Serang untuk bekerja mencari uang agar dapat membeli baju-
anah tak mau ditinggal sang Bapak pergi seketika ia berh
k sakit lagi loh," amanah terheran heran sambil berdiri dan memutar-mut
ya Amanah tertidur tak tenang bukan Ikhwal hendak melahirkan tapi seb
tiada ujung jalan setapak tersebut di sepanjang mata memandang hanya ada padi dan rumput da
-ngosan sambil menggendong sesosok bayo lelaki yang masi
kas pijakannya berlari. Muncul tangan-tangan merah berlumur darah lalu tangan-tangan itu
ak Amanah dalam mimpi
u," seakan tangan-tangan merah terus mengejar sambil memanggil-manggi
meracau dan terus berlari tanpa tujuan di setapak pematang sawah seakan tanpa ujung
akhirnya. Amanah semakin bingung tak tahu arah dalam hatinya hanya ingin bayinya selamat walau
akhluk dari lembah neraka? matanya teramat takut untuk melihat ke
an jari ku dapat menghancurkan ribuan tangan setan yang mengejar Ibu,
dan mengapa bayi sekecil ini yang seakan masih merah baru dilahir
uk kecilnya yang masih merah iya acungkan kecilnya yang ia acungkan pada ribuan ta
t lurus jauh memanjang memporak-porandakan ribuan tangan. Dan setiap tangan y
nakmu bukan siapa-siapa hanya ciptaannya saja tiada lain," bayi mer
nah seakan sangat khawatir dan begitu tak yakin kep
hari datang menyapa dunia mengubah gelap menjadi terang. Begitulah takdirku dan tujuanku. Datang ke dunia seb
bulan emas di tanganku menjadi milikmu ibu maka bersabarlah dalam kesusahan karena aku anak lelakimu," penjelasan sang ba
jang reot kamarnya sambil berpeluh keringat karena sedang men