Lebih Baik Kita Berpisah
ika. Netranya mengembun. Sekuat tenaga Ranti mencoba men
k seindah khayalan. Tak cukup cinta antar dua insan, a
kebiasaan di rumah ini. Nanti Ra
r tak memperpanjang masalah. Ranti merasa tak ada yang salah dengan dirinya. Pergi mengikuti ajakan Bayu bu
, jangan diam saja. Pas orang
muncul di belakang Ranti sembari m
untuk membersihkan rumah, Kak. Kalau mau jalan-
erasa sangat tak pantas ucapan itu dilayangkan padanya,
lut keluarga Bayu, tapi karena Ranti tahu tak guna memberikan alasan untuk orang-orang yan
? Bapak nungguin tuh di depan. Bu ... B
sak yang dirasakannya harus dile
sini, Yu. Memang sih, rumah kita
anya. Sedikit pun tak ada pembahasan tentang masalah itu dari tadi.
rakan. Lagi pula, biar rumah ini tak besar tapi suasananya
elindungnya di tempat yang tak diharapkannya ini. Bukan karena tak ingin,
pun berada, asalkan kita selalu bersama," u
bandingkan harus lebih lama menahan perasaan. Tak mungkin Ranti mengungkapkan semua yang di
hati pada sang kekasih halalnya itu. Menurut Ranti, laki-laki yang menyayangi keluarga tentunya akan menjadi pengayom ba
t," ujar Bayu seraya mulai mengisi piring kecil yang
ng satu lagi. Untuk
dan berjalan ke
baju dulu." Kalimat Ibu memang datar, namun Ranti
ja yang mencuc
ti mertuanya setelah menyerah
sumur. Kedua tangan sibuk memindahkan air dari ke bak semen di samping s
uci saja untuk aktivitas mencuci pakaian di rumah ini. Dengan kondisi bapak mertua yang masih aktif bekerja di kantor kecamatan, keluarga ini tergolong me
, biar Ranti yang
ayung yang dipegangnya saja dilepaskan dari tangan. Cukup
mesin cuci. Mencuci pakai mesin itu tak sebersih dengan tangan," ujar
a dengan air. Baskom pertama te
sa,
arkan Ranti. Derap langkah kaki mertu
ke dalam baskom tersebut. Memastikan agar pakaian yang punya resiko luntur tak tercampur
akaiannya dan Bayu. Nanti saja, setelah memastikan pekerjaan yang lain beres, baru Ranti akan mencuci pakaian kotor mereka.
pendengarannya masih mampu menangkap perbincangan yang terjadi antara me
ihati, dikasih tahu tentang kebiasaan di
ucapan adik iparnya. Ranti mencoba menajamkan telinganya, me
itu tentunya perlu beradaptasi. Ada kebiasaan di rumah kita
kan tanggapan, pembe
ngsung bisa memahami ke
ngat. Jika tak salah, Dinda adalah istri Bang Ilham, kakak sulung Bayu. Ranti memang belum t
ke sini, Min. Kadang dari pagi sampai sore, tak pulang-pulang. Ya
amun setidaknya, Ranti masih bisa bernapas cukup lega. Bayu masih terus melakukan pem
inggalkannya di sumur, Ibu sempat mendengar Ranti menggerutu. Seperti
Ranti. Ucapan pedih yang jelas terdengar dari
nya itu seolah-olah terus menjelek-jelekkannya? Jelas-jelas s
duli bagaimana nanti suasana di rumah kontrakan yang akan mereka cari. Ranti rasa tak ada lagi alasan untuk menunda le
uk matanya. Cukup sebagai pertanda j