Lebih Baik Kita Berpisah
Din
ang mereka. Wanita yang menjadi kakak iparnya ka
ngan sebagai bentuk penghormatan pada wanita
ga?" tanya Ranti
epsi pernikahannya dan Bayu. Tak banyak sapa yang terucap di antara mereka kala i
nakan kerudung coklat itu. Bahkan sekadar untuk membalas senyuman yang dilemp
pasar. Kalau bukan belanja m
t ingin beramah-tamah ternyata tak mend
luar dari rumah Ibu. Tak be
na kakak iparnya ini tahu tentang
tanyaan Dinda. Bagaimana pun, ini pasar. Tempat orang ramai. Jangan sampa
gantung pada orang tua," ucap Bayu cepat. Sepertinya Ba
kami sudah tak tingga
eranannya. Harus jelas, siapa s
apa infonya. Yang pe
embuat Ranti berpikir, wanita yang ada di hadap
Pendapatannya pun di atas rata-rata. Beda dengan Bang Ilham yang bekerj
apan dengan Ranti. Ranti sendiri mencoba t
da yang mengaturnya. Lagi pula, perusahaan tem
a di benak kakak iparnya itu hingga nekad berkelu
tak nyaman dengan penjual cobek yang harus menunggu pilihannya. Sebelum kedatangan Din
, mengingat situasi yang sedang terjadi. Menerima bungkusan yang berisi
k serayamenggamit tangan Bayu. Bayu paham, istr
am jadi pegawai negeri juga sepertimu, pasti kehidupan kami lebih baik. Resepsi pe
karena Ranti juga menggunakan tabungannya. Ditambah lagi mertuaku yang membantu menggel
ula apa urusannya Dinda dengan resepsi pernikahan mereka. Bayu tak meminta sepeser pun uang pada Ilham, abangnya. Pun kakak tertuanya itu tak menawarkan apa-apa
ang harusnya mendapatkan kebahagiaan di awal-awal pernika
adapan Dinda. Tanpa mengucapk
ini juga, Bang?" tanya Ranti saat m
antolan. Tinggallah si cobek yang sekarang duduk manis di pangkuan Ranti. Jelas, Ranti agak sedi
ya arah beda arah. Nanti kapan-kapan Abang ajak ya ke
duduk di boncengan Bayu. Bayu tak dapat melihat
ak Dinda tadi. Untung saja, Bayu sempat memotong ucapan wanita itu. Jika ti
kak sulungnya maupun istri Bang Anwar, kakak keduanya. Entah mengapa, selain karena memang tak
anti mulai sibuk memasak hasi
ya!" Ujar Bayu seraya meraih pla
yum menatap
tanya Ranti seraya m
ter
am, menumis kangkung pun Abang bisa. Hanya jangan men
h mereka yang sering digunakan untuk memberi sensasi rasa asam. Sedangkan Ranti, mulai menyiangi kangkung, menyiapkan bumbu tumisan dan menyiapkan bahan-bahan untuk sambal. Untuk nasi, Ranti meman
aji. Aroma sambal yang harum berpadu dengan w
lum terlalu lapar kan?" tanya Bayu seraya mencuci
tnya nanti bareng ya!" ujar Ranti seraya membiarkan air dari keran membasahi cobekan. Untuk masalah air, perumahan yang mereka tem
berbahan plastik. Lelaki itu lantas masuk ke kamar mandi tanpa bicara lagi. Ti
egera menyiapkan makan siang mereka. Bayu ikut membantu de
gurih ya. Dagin
nikmati ikan goreng dengan cocolan samba
is kangkung dan sambal tomat ini." Bayu sibuk mengusap dahinya yang d
h kenapa Kak Dinda sampai curhat masalah pekerjaan Bang I
a senyum kecil di bibirn
lahap menghabiskan makanan di piringnya. Bayu menambah po
mu'alai
annya, terdengar ucapan salam dari pintu depan. Bayu
u lanjutkan saja makannya," ujar Bay
ng benar-benar menikmati setiap bulir nasi yang masuk ke mulutnya. Berbeda deng
agang pintu. Menarik daun pintu dengan perlaha
ucap Bayu denga