Air Mata Bintang, Akhir Pengabdianku
stroward
ng berbinar-binar memancarkan sesuatu
u datar. "Kami akan m
k-anak bisa merayakan bersama? Ah, kalau begitu, aku akan menganggapnya sebagai kesalahanku." Dia men
gan dingin. "Syifa, jangan berlebihan. Turuti saja kemauan L
tang. Bintang hanya menunduk, mengikuti Daffa dan Leni tanpa sepatah kata pun. Aku tahu dia ingin tahu, sep
eng. Balon-balon, pita-pita, dan kue ulang tahun raksasa. Semua orang tersenyum, me
pingku, matanya berkaca-kaca
m kemenangan. "Kau tahu, Syifa," bisiknya, "Aku
h menduganya. "Jadi, apa mau
eringai. "Daffa tidak pernah mencintaimu. Kau hanyalah pengisi kekos
u sudah tidak peduli. Aku akan pergi dari sini, dan
atku seperti melihat seekor serangga yang aka
a, sayang! Bukankah akan menyenangkan jika Syifa mem
enatap Leni. Dia
ap Daffa. Daffa hanya diam, tidak meng
reka menari, berpelukan, t
tang yang bermain," kata Leni, matanya men
ku tidak akan membiarkan Bin
ain," kataku,
s. "Bagus. Hanya lagu sederhana, buk
luk lengannya, kepalanya bersandar di bahunya. Mereka berdua terlihat sangat
. Aku melihat mereka, tertawa, berpelukan. Sebuah
ang cinta yang tak terbalas, tentang pengorbanan yang tak dihargai. Sebu