icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Air Mata Bintang, Akhir Pengabdianku

Bab 8 

Jumlah Kata:617    |    Dirilis Pada: Hari ini17:06

stroward

u-Kupu Malam", sebuah lagu lama yang dulu sering kudengar dan Daffa selalu membencinya. Aku memaink

api langkah kakinya tampak tidak selaras. Ada kerutan di dahinya, seolah dia

Leni m

akinya. Dia segera membungkuk,

n sudah selesai. Ini akan menjadi pertunjuka

nyeri di hatiku. Aku berjalan cepat men

meja kue ulang tahun. Mata merahnya menatap kue raksasa yang dihias cantik.

kecil kue. Hanya seujung kuku. Dia ingin mencicipi. Mungkin, jika dia mencicipi

curi kue ulan

n marah. Dia menampar piring di tangan Bintan

a pucat. "Aku... aku tidak mencur

mendorong Bintang. "Kau selalu mencuri!

tang membalas, matanya dipenu

nya ayah! Dan mamamu itu jalang!" Tania ber

h. Lututnya membentur lantai

ndiri ikut terjatuh. Dia mulai menangis

kamar kecil. Jantungku berdebar k

t melihat putriku tergeletak

katnya. "Kau baik-

akitan, kini menoleh. Wajahnya pucat pasi saat

iak, menunjuk Tania yang masih terg

melihat Tania. Dia ragu sejenak, lalu...

amaku dan Bintang. Aku merasa tubuhku membeku. Din

nya luka memar dan lecet. Tapi dia harus menginap semalam un

Bintang, mengusap rambutnya. Aku

dak apa-apa kalau Papa tidak datang

g. Anakku yang kecil, sudah b

amu, Sayang," kataku, ai

lihat kosong. "Ayo kita pergi. Kita tinggal

. Dia tidak lagi punya kerin

lamanya terukir di benaknya. Jika dia tidak bisa mendapatkan kasih sa

enangis tanpa suara. K

h sakit. Kami langsung menuju bandara. Sebelum mematik

at tin

ga kali kesempatan. Tiga kali dia

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka