Air Mata Bintang, Akhir Pengabdianku
stroward
ng biasanya sedingin es kini tampak sedikit goyah. Dia mengambil mobil-mobilan i
terdengar serak. "Aku akan melakukan apa pun yang dia in
benang. Aku hanya ingin Bintang bahagia. Aku ingin dia m
bih lembut dari yang kuinginkan. "Bisakah kau..
alu menatapku. "Baikl
lega. Ini mungkin k
gan mata berbinar. "Mama! Papa akan
udah bisa tersenyum. Aku melihatnya menyisir rambutnya berkali-kali, memili
mencoba menghubunginya, tapi ponselnya tidak aktif.
rsenyum, tapi matanya tidak bisa menyembunyikan kesediha
biarkan ini. Aku harus membuat ha
di bibirku. "Kita pergi ke taman hibura
encoba melupakan kekecewaannya. Dia naik roller coaste
ar suara. Suara y
ang, mau na
a ada di sana. Dia menggendong Tania, senyu
arik bajuku, matanya merah.
kemarahan. Dia melihat kami, dan senyum di waja
h pengasuhnya untuk membawanya pergi. Dia berjala
a?" bisiknya, suaranya penuh amarah
ang. "Kau... kau lupa hari ini har
. "Apa maksudmu? Jangan
lagi, lebih kasar.
a? Ad
melepaskan tanganku, wajahnya berubah datar. Dia me
a. Dia melihatku, lalu tersenyum m
i ini ulang tahun Bintang
nya berubah pucat pasi. Dia menatap Bintan rasa bersalah yang dalam. Dia tid
emerah, bahunya yang bergetar.
u di sini. Aku sudah memesan seluruh area pesta untuk Tania mal
yang kini menatapku dengan mata kosong. Jadi, ini a
hela nap
rik tangan Bintang
a kalau kita merayakan ulang tahun Bintang