icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Air Mata Bintang, Akhir Pengabdianku

Air Mata Bintang, Akhir Pengabdianku

Penulis: Gavin
icon

Bab 1 

Jumlah Kata:870    |    Dirilis Pada: Hari ini17:06

Daffa Prawirodirdjo, merawatnya saat hancur dan

agia bersama cinta lamanya, Leni, dan seorang anak laki-laki. Di tangan anak itu, ada

: "Keluarga Prawiro

a. Tapi Bintang, dengan mata penuh harap, memohon satu kesempatan tera

ernah datang. Kami menemukannya di taman hiburan, sedang mer

Daffa justru memilih untuk menenangkan putri Leni yang pura-

adalah akhir. Aku membawa Bintang pergi, meng

Dia muncul kembali, memohon kesempatan kedua. Tapi

a

stroward

dak bis

ang lelah di cermin. Sepuluh tahun. Sepuluh tahun aku mencintai Daffa Prawir

nnya begitu saja. Dia tenggelam dalam kesedihan, dan ibunya, Nyonya Prawir

akan menjamin kehidupanmu. Jadilah

n-meskipun aku tahu itu bukan cinta yang setara. Aku menerima. Aku menyerahkan seluruh hidupku unt

uk rapat pentingnya. Aku menjadi penopang hidupnya, namun selalu di latar belakang, tak pernah diakui

bang itu sering kudengar. Kau hanya simpana

ahan es, tapi aku menahannya. Aku berhar

aat Daffa mabuk dan rapuh. Aku pikir kehadirannya akan mengubah segala

arga Prawirodirdjo," katanya dingin,

n menjadi bayangan. Bintang tumbuh, seorang anak cerdas dan sensi

laim sebagai "mobil papa". Daffa, melihatnya sekilas, langsun

h barang-barangku ta

tu bukan yang pertama kali. Ada bekas luka di lengan Bintang, akibat Daffa yang pernah men

affa pulang dengan senyum lebar yang jarang kulihat.

hiburan besok," katanya hanga

nghangat. Mungki

da

ereka, ada seorang anak laki-laki seusia Bintang, memegang boneka beruang yang persis sama dengan yang diberikan Daf

rubah menjadi kebas. Aku m

i teras. Dia adalah ibu dari teman sekolah Bintang, seorang wanita yang selalu ramah pad

s, tapi di dalam, hatiku

h terisi penuh keluar dari lemari. Aku tida

tang terdengar, matanya yang besar penuh

a akan memulai hidup baru, Sayang. Di tempat yan

n," katanya, bibirnya melengkung ke bawah. "Dia

harap. Dia masih mencintai ayahnya ya

ayang," kataku, berusaha men

jung bajuku. "Tolong, Mama. Beri Papa satu kesempatan lagi.

. Aku tahu aku harus melindunginya, tapi bag

rasa seperti pecahan kaca di tenggorokanku. "

li ini, aku tidak akan pe

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka