Bangkit dari Kematian Palsuku
lia
. Aku merasa seperti badut. Aku pikir aku punya cin
oba menenangkan napas. Tapi tidak bisa.
idak pulan
u menatap foto itu sampai pagi, sampai hatiku mati rasa. Tidak ada lagi e
menghubungi pengacarak
lia
Rumah sepi. Mah
maafkan aku. Rumah sakit sangat
pulang besok, me
dra yang dikirim Kiana satu jam yang lalu.
in menelepon Mahendra, membentaknya, menuntut penjel
sannya. Hanya s
ngin dia pergi. Aku ingin waktu u
kan padaku. Aku akan menyumbangkann
ibuan keping. Aku membakar kartu ucapan yang pernah kutu
banyak barang. Aku tidak ingin d
rinya, Mahe
riku, memelukku erat. "Aku lelah sekali, Sayan
ngkah, menghind
is. "Apa kamu mas
kejutan untukmu. Aku yak
jawab. Dia menarik tanga
uit balap. Aku bingung.
mobil, menunjuk sebuah mob