Hati yang Kau Hancurkan Tak Bisa Kembali
ndela besar di ruang kerja Rafael Von Ardent, kilat sesekali menyambar, menerangi
memegang sebuah amplop cokelat yang sudah basah di ujungnya. Dokumen itu baru saja dik
insiden penembakan dua tahun lalu. Ia menatap setiap kata dengan rahang mengeras. Namun tiba-tiba panda
mamnya lirih, mata
m jantungnya. Lucas Elmore, ayah dari Lyra Elmore,
hidup kembali. Tapi bersamaan dengan itu, bayangan wajah Lyra-yang kini tampak
ya serak, lalu meneguk min
sudut ruangan, mengenakan baju tidur abu-abu lusuh. Tangannya menggenggam erat kain selimut yang su
perpustakaan-saat ia berani melawan, menatap mata Rafael tanpa takut.
ster," bisik Lyra pelan, tapi
membaca isi pikirannya. Setiap kali Rafael menatapnya, jantungnya berdetak terlal
n tubuhnya, mencoba tampak kuat. Ketika pintu besi dibuka, aroma parfum kh
Ia hanya berdiri beberapa langkah darinya, m
" katanya akhirnya, suar
"Sulit makan dengan nyaman ketika sese
t. "Kau memang tawanan, Lyra. Aku t
nya Lyra, nada suaranya terdengar lebih berani d
ngatan. "Kau terlalu berharga untuk mati cepat. Aku but
u, meski jantungnya berdetak kencang. "Kau boleh menah
, "Kau tidak tahu apa pun tentang dunia ini, Lyra. Tentang ayahmu...
ang tak bersalah dan menyebutnya balas dendam?
lam hatinya ada sesuatu yang lain-rasa sakit yang lama terkubur. Ia melangk
nya. "Aku bisa saja membuatmu
ndur. "Lakukan. Aku
suara hujan di luar. Tatapan mereka saling terkunci, dingin
gi tanpa sepatah kata lagi. Tapi saat pintu tertutup, Lyra bisa melihat jemari R
Rafael tidak lagi menemuinya, tapi ia mulai memberikan perin
, tapi karena setiap orang di rumah itu memandangnya dengan ketakuta
utama. Ia tak tahu Rafael ada di sana-tengah duduk di kur
eja," ujarnya
afael tiba-tiba berkata, "Aku mendapat kaba
i. Ia menatap punggu
tanyanya
gin. "Tapi rupanya Tuhan belum ingin membiarkanku puas. Dia
sakan getaran halus di dalamnya-antara k
lan, tulus meski ia tahu ucapannya t
an tajam. "Duka tidak mengubah apa pun, Lyra. Luka t
ngkah berat. Lyra mundur perlahan, tapi Rafa
Kau akan tetap di sini, di ruang pribadiku. Aku ingin tahu, apakah
kan kening. "
nyentuh kulit leher Lyra. "Kau akan melayaniku l
a itu dengan keberanian yang aneh. "Kau pikir dengan menghinaku
in. Tapi kejam adalah satu-sat
u. "Persiapkan dirimu. Mulai beso
adanya, ada ketakutan yang bergulung bersama rasa penasaran yang mematikan. Siapa sebenarnya p
badai. Di kamar pribadinya, Rafael duduk di tepi ranjang
rih, "Aku akan pastikan mereka semua membayar...
sosok lain-gadis bermata hijau yang berani menatapn
nya sejak bertahun-tah
i. Pada kemungkinan bahwa Lyra Elmore perlahan-lahan sedang menggunc
i di dalam benteng itu, dua jiwa yang terikat oleh dendam mulai menapaki ja
melangkah lebih jauh... t
dela kaca tinggi yang diselimuti kabut tebal. Dinding batu hitam membuat seluruh tempat i
pakaian pelayan yang sederhana, tapi kini setiap detail ruang di sekitarnya mengingatkan bahwa ia bukan
u-membawakan minumannya, mengatur dokumennya, b
jauh lebih dalam. Rafael sedang mengujinya-atau
di balik itu, ada api kecil yang belum padam. Aku tidak ak
ya. Seorang pelayan muda bernama Eli
minta Anda ke ruang makan utama setelah ini
kening. "Sarapa
uaranya pelan, "Itu
, dadanya berdegup tak karuan-antara takut dan marah. Ia menunduk sejenak, lalu melangkah
emeja hitam yang digulung di lengan, rambutnya sedikit berantakan, dan wajahnya tampak lebih lelah
masuk. Mata abu-abu gelap itu lan
kat tanpa mengalihkan
n meregang di udara, hanya dipeca
iri untuk tidak menatapnya. Tapi diam-diam, matanya sempat mena
ucap Rafael tiba-tiba,
pipinya meman
matanya. "Kau memandangiku seperti seseorang yang mencoba mema
namun di baliknya ada sesu
a memahamu. Aku hanya ingin tahu... kenapa seseorang
"Kau benar-benar tidak
yra dengan nada pelan tapi tegas. "Kau berpikir menahanku akan membuat
sesaat. Lalu ia tertawa pelan-di
meja, berhenti tepat di belakang Lyra. "Tapi aku suka keberanian it
ya di bahu Lyra, memb
Karena kau adalah simbol dari keluarga yang merenggut segala
n mereka," sah
a berkata, "Tidak. Tapi wajahmu...
enti sejenak. "Se
"Dia satu-satunya hal yang kucintai.
i Rafael sudah berbalik, meninggal
ya campur aduk-antara iba, takut, dan benci. Ia tahu pria itu menyi
sesuatu: Rafael Von Ardent bukan hanya iblis. Ia ma
ementara Lyra diperintahkan mengatur dokumen dan mengurus kebutuhan ha
eh di dapur kecil saat E
Tuan Rafael-
ut. "Apa? D
u apa yang terjadi, tapi dia menyuruh sem
tangga ke ruang bawah tanah tempat Rafael biasa berlatih menembak dan bertar
njang dada, bahunya berdarah, dan di tangannya masih tergen
ukan?!" seru Lyra
in, meski napasnya terse
menekan luka di bahunya dengan kain
gan mata kelam. "Kau
ati dalam keadaan seperti in
terpaku. Tatapan matanya y
arah bercampur. "Kau tidak bisa terus hidup seperti ini,
mudian ia menepis tangannya perlahan, me
a kau
r. "Karena aku buka
i, udara di antara mereka terasa berb
diri perlahan. "Pergilah," katanya akhi
luar, ia menoleh. "Aku tidak mengasihanimu. Aku hanya
atapan Rafael saat terluka tadi-bukan tatapan iblis, tapi manusia yang r
nculikku, mempermalukanku... tapi kenapa
rban seadanya, tapi pikirannya jauh lebih sakit. Ia men
siknya. "Aku tidak boleh me
lus-tak mau pergi. Ia menutup matanya dengan kasar, tapi semakin
lai kehilangan arah, Rafael," ujarnya pada pan
ya menolak
an, tidak ada kemarahan berlebih. Ia mulai berbicara dengan nada datar tapi tenang, bahkan sesekali memi
a berdiri di tangga kecil, mencoba meraih buku di rak paling ata
tangga i
pat. Tapi terlambat-gadis i
hnya sebelum membentur lantai. Pelukan itu era
natap balik-tajam tapi juga bimbang. Tangannya masih memeluk pinggang Lyra, dan untuk pertama
h," bisik Ly
menatapnya beberapa detik lagi
," ucapnya singk
h pergi, Lyra tahu-ada
di antara mer
ap bulan setengah yang menggantung di langit kelam.
ata-kata Lyra, tatapannya, kebe
u sudah mengkhian
hatinya, suar
hianatimu, Rafael. Mungkin den
empat Lyra mungkin sedang tidur, atau mungkin
sa hatinya berdebar bukan karena amarah... tapi karena rasa yang lebih
ang menetes di kaca jendela. Ia menyentuh dadanya yang be
kenapa aku tidak bisa b
larut da
sesuatu yang jauh lebih rumit-perasaan yang, jika dibiarkan tumbuh, bisa menelan me