icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Aku Tidak Akan Pernah Diam Saat Keluargaku Terancam

Aku Tidak Akan Pernah Diam Saat Keluargaku Terancam

icon

Bab 1 Hidup Adikara tampak sempurna dari luar

Jumlah Kata:870    |    Dirilis Pada: 22/10/2025

atletis, dan setiap gerak-geriknya selalu diperhitungkan oleh mereka yang berada di lingkaran kekuasaannya. Status duda yang melekat padanya justru menambah aura misterius dan

baru saja diungkapkan kepadanya. Setelah serangkaian tes medis, dokter menatapnya dengan wajah serius. "Pa

nadinya. "Tidak bisa... memiliki anak..." Ia menatap tangannya sendiri, seolah ingin memastikan bahwa dirinya ma

dalam pusaran kekalutan yang tak berujung. Semua rencana masa depan, semua mimpi tentang memiliki keluarga kecil

ngambil jalan yang salah: menyalurkan amarah dan rasa sakitnya melalui hubungan singkat dengan wanita-wanita cantik dari

sia sembilan belas tahun, wajahnya masih polos, namun aura percaya dirinya membuat siapa pun yang melihatnya sulit ber

yang berbeda dari gadis itu; tidak seperti wanita lain yang sudah terbiasa dengan sorotan kamera da

tipis terukir di wajahnya. "Kau baru di sin

saat bertemu pria itu. Ada aura yang kuat, sulit dijelaskan, namun ia

tergoda oleh keberanian gadis itu. "Aku Adikara.

spada. Ia tahu pria di depannya ini bukan orang biasa. Semua orang di lingkaran bisnis dan politik su

n yang aneh dalam interaksi sederhana itu, dan Alara, tanpa disadari, mulai

dalam malam yang salah. Minuman yang terlalu banyak, suasana yang terlalu dekat, dan keinginan Adikara untuk melu

tertidur di sampingnya, merasa campuran antara penyesalan dan ketertarikan yang tak bisa ia kendalikan. Selisih usia mer

dari ingatan. Ia merasa bersalah, bingung, tapi juga tidak bisa menolak perasaan aneh yang muncul saat

h di meja Alara. Hatinya berdebar, tangan gemetar saat membaca angka yang membuktikan kenyataan tak terduga: ia hamil. Dunia Alara

da ketegangan yang membakar udara di antara mereka. Adikara, yang biasanya menguasai segalanya, kini te

mulai, suaranya serak, tapi ia ti

gung jawabmu." Suaranya tegas, namun ada gemetar tipis yang memp

yang sempit. Kekuasaan, ego, dan rahasia Adikara bertabr

awab? Atau akankah ia menolak mentah-mentah, menambah l

udara, menunggu jawaban yang

imulai-kisah tentang kesalahan, penyesalan, keku

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka