Aku Tidak Akan Pernah Diam Saat Keluargaku Terancam
mal. Bagaimanapun, dunia mereka kini berada di bawah sorotan yang tajam, meski baru sebagian orang mengetahu
nya. Ia sadar bahwa status Adikara sebagai penguasa bisnis dan pengaruhnya di balik layar politik bisa menjadi bumerang bagi kehidupannya dan masa depan
l Alara untuk berbicara secara serius. "Nak... kau harus berhati-hati. Ini bukan soal pribadi la
u tidak bisa membiarkan anak ini lahir tanpa a
tusan Alara kali ini sudah bulat. Ia pun sadar, sebagai seorang ayah, yang bisa ia l
Tidak ada strategi, tidak ada cara licik untuk menghindarinya-ini soal nyawa, rasa bersalah, dan tanggung jawab. Malam demi malam, i
belum mengetahui seluruh fakta, cukup dengan rumor setengah jadi untuk mulai merencanakan serangan politik. Telepon Adikara
pa akun anonim mulai menyebarkan rumor tentang h
Ia menutup laptop dengan tangan bergetar, menyadari bahwa urusan pribadinya kini telah menjad
a mulai menjauh, beberapa menatapnya dengan pandangan sinis. "Aku tidak butuh mereka. Aku h
pribadi, mengatur pertemuan di kantor pusat perusahaan mereka
pada putriku. Ini bukan sekadar tanggung jawab moral, tapi ju
Pak. Saya tidak akan lari dari tanggung jawab. Ini anak say
membuat pria itu dingin dan sulit dibaca. Namun, kali ini, ada sesuatu dalam mata
an emosional. Ia harus menyeimbangkan antara pekerjaan sebagai model, menjaga reputasi, dan menghadapi dunia yang mulai menilai diriny
kan-negosiasi, akuisisi, aliansi politik-sambil menjaga rahasia dan menghadapi tekanan keluarga Alara. Ras
r tentang hubungan Adikara dan Alara untuk kepentingan mereka. Surat kabar mulai mengintip, beberapa wartawan
tapi juga tentang menjaga karier, reputasi, dan stabilitas perusahaan. Ia ha
rkantoran, lampu-lampu kota berkelap-kelip seperti ribuan mata yang menilai setiap langkahnya. Dalam keheningan itu, ia menyadari satu hal: kekuas
n, menghadiri konsultasi medis, dan menyiapkan diri secara mental. Ia tahu perjalanannya masih panjang, penuh ri
dan tekanan dari lawan bisnis semakin nyata. Alara pun menghadapi tekanan teman-teman dan dunia modeling yang kejam. S
tidak terlihat antara Adikara dan Alara. Meski mereka berasal dari dunia yang berbeda, kini mereka terikat oleh satu kenyataan y
ik, tekanan sosial, politik, dan bisnis, sekaligus pertarungan emosional ya