icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Heavy Heart

Bab 4 Chapter 4

Jumlah Kata:1527    |    Dirilis Pada: 04/12/2021

i, aku berdiri menunggu taksi. Namun, sudah beberapa menit lamanya taksi tak kunjung lewat. Aku sudah beberapa ka

iri menunggu angkutan umum yang akan membawaku menuju sekolah. Waktu sudah m

tertidur. Mungkin semuanya tidak akan serumit ini, apalagi aku sangat lelah. Mataku m

ai

iku aku ingin ikut dan segera menuju sekolah. Tapi, sial egoku terlalu tinggi untuk mengiku

segini nggak ada angkutan umum," ucapn

kas

rata-rata. Membuatku merasa kesal. Apakah Kevan benar-benar ingin membuatku marah

sih? Gue masih mau hidup," teria

kan di katakannya nanti. Aku hanya memikirkan agar badanku tidak terbawa angin da

apkan dengan gerbang yang terkunci, bagaimana aku harus masuk. Sedangkan dengan m

sa manjat," teriakku dari sebrang. Berharap dia men

u sedikit meningg

ahagia, sekarang aku akan memintanya turun kembali ke si

tuin

lo ga

pegang olehnya, wajahnya yang sangat manis beberapa kali membuat jantungku berdetak lebih cepat da

idak. Ini pasti bukan cinta, ini hanya perasaan kagum karena dia telah menolongku. Aku melamun sambil

terlihat seperti kotak pandora yang memberikan harapan. Aku bahkan kerap kali mengoleksi kertas

. Awalnya aku merasakan sedikit lega, namun semuan

an! Kalian be

yang sangat di kenal sering memberikan hukuman tanpa ampun. Aku tahu aku salah, tapi

kah dia tak pernah merasakan takut di hukum? Jujur saja ini kali pertama aku mendapa

ku yang notabenenya selalu datang ke sekolah tepat waktu sekarang telat dan ini kali pertama ka

jat pagar?" bentak Pak Wandi

mobilnya kempes di jalan. Untung

idur yang cukup makanya,

hu aku salah dan aku tak akan pernah mengelak atas kesalahan yang sudah

sihkan gudang. Sekarang ms

lupa sarapan karena terlambat. Mungkin lambungku sedang kumat karena tidak makan pagi. Kevan melihatku, dia

apa?" t

sakit banget," rengekku sambil

lah sampai di kantin. Aku duduk dengan kepala yang ku tundukkan. Sedangkan Kevan perg

kan

ngar bahwa Kevan sangatlah tidak suka jika ada yang mengganggu nya. Ahhhh atau mungkin dia

keburu

inum sedikit air hangat dan berharap agar perutku segera membaik. Aku paling tidak suka jika harus merasakan rasa sakit k

wa yang orang lain katakan tentangnya benar, meski sedikit ada kebenaran bahwa Kevan san

udah nolongin banya

H

n. Semuanya sedang belajar dan itu membuat koridor yang biasanya ramai menjadi sepi seolah tanpa penghuni. Pikiranku sedang tak bersama pemiliknya, aku masih memikir

*

i hobi menggambar terlebih jika harus menggambar bunga fiksi itu. Audrey menghampiriku dan menyenderkan

lin banget," ucapku sambil

" rengek nya sambil mengusap

enggambar aku akan fokus dan tidak suka jika kefokusanku terganggu. Tanganku menari-nari di atas kertas kosong, mencoret goresan demi goresan yang menjadikan sketsa gamba

ey membuatku yang sedari tadi menatap

k terus ban mobil g

et. Mimpi ap

u deh," jawabku

ang kepo siapa tahu kan ka

laman seperti apa. Astaga, aku ingin mencuci otaknya! Agar dia sedikit bisa menjadi dewasa, Audrey

menghela nafas kasar, sebelum melanjutkan ucapanku. "Gue rindu dia, saking rindunya gue sering h

emuanya benar. Aku selalu merindukan Sakala dan otak milikku yang seenaknya malah berpikir bahwa Sakala memang be

ngkin hidup lagi yah? Sekarang lo doain d

Drey. Nggak mungkin prasangka gue

da di dia, lo harus bisa lupain dia. Sekeras apapun usahanya lo harus usaha emang nggak mudah tapi lo harus bisa. Dia u

. Sakala disana pasti ingin melihat aku bahagia bukan? Kala, Sea akan berusaha lupai

n berusaha melu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka