icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Heavy Heart

Bab 3 Chapter 3

Jumlah Kata:1554    |    Dirilis Pada: 04/12/2021

h cafe, katanya dia sangat lapar. Padahal aku sedang tak ingin makan. Tapi, aku tak b

dang kaca jendela yang menampilkan lampu-lampu malam. Pikiranku entah pergi kemana, hari ini aku sangat lelah dan ingin beristir

al

kaca jendela sekarang melihat ke arah Audrey yang membawa makanan. Sekarang aku akan makan dan segera pulang menuju rumah. Aku s

a? Gue udah ma

a," ucapnya sambil cengegesan. Aku benar-benar ing

aku segera menarik Audrey untuk keluar dan segera pulang. Besok kita sekolah,

*

erjalan ke arah mereka dan segera duduk di salah satu meja, meski sudah makan aku tetap ingin memakan

na jam segini baru pulang," ucap Bunda su

anak gadis jalan sama

ka. "Nggak, Nala nggak jalan sama pac

semua gara-gara Audrey. Jadi semuanya mengira aku telah jalan bersama pacarku. Padahal punya p

seolah semuanya berjalan dengan sendirinya aku hanya bisa menerima dan terus mengingatnya. Aku tak pernah bisa mel

yahku sambil membelai rambutku. Ibuku menganguk t

all, terus nyuruh pake baju g

biar nurut." Bundaku tertawa. Dia tahu setiap aku di belikan baju seperti ini aku akan menolaknya,

Audrey tak ingin keinginanya di tolak, karena itu aku selalu mene

makannya dengan lahap tanpa berbicara lagi, sekarang kami makan dal

at. Tak akan pernah ada yang mengalahkan masakan lezat Bunda, aku selalu menyukainya. A

i. Aku sangat mengantuk, sepertinya malam ini aku akan tertid

berlari dan mengejar Sakala. Mataku menatap Kala yang terus meniupi luka di lututku. I

mengadu. Entah mengapa, aku sangat suka ketika aku mengad

gian ini udah hampi

menggemaskan ketika mengucapkan kata itu. Aku

. Aku hanya bisa terus menikmati mimpi yang datang ke dalam m

nya. Ketika mimpi indah menghampiriku, mimpi itu kembali datang. Darah ber

sulit untuk tertidur lagi, aku takut. Sakala, aku benar-benar membutuhkanmu. Tanganku me

ikan perjalanan waktu masa lalu yang sangat menyenangkan. Bukan, bukan di mana hari kita ter

sepi selalu membuatku menangis dengan hebat, apalagi ketika aku telah merindukan Sakala di dalam hidup

Kala," ucapku terisak sambil memandang ke dep

itu Sakala. Apakah ini nyata? Mengapa Sakala ada di dalam kamarku sekarang? Aku berlari menghampiri

an kangen kamu.

an, aku terisak dan memeluknya semakin erat. Telingaku mendengar kekehan dia yang san

kemana-mana. Aku

. Mengapa dia berkata bahwa dia selalu ada bersamaku? Jika iyah, ada

u semua orang bilang Kala mati. Tapi, aku masih nggak percaya kamu pergi. Katanya janji ba

ak akan pergi kemana-mana lagi. Namun, tangan kekarnya melepaskan pelukanku. Aku berusaha keras untuk tetap memeluknya namun sayang tenaga ku sela

enangis dengan sangat keras. Tunggu, jadi sedari tadi aku hanya bermimpi? Meng

cat dari jendela kamarku. Tangisanku seolah bersambung dari mimpi menjadi ken

loncat dari jendela sana," ucapku mengad

ku tak tahu mengapa Bunda menangis, aku benar-benar bertemu dengan Sakal tadi. Bukan, se

Sakala beneran

sangat sayang. Tangannya mengelus rambutku, aku men

ikhlasin yah?" ucapnya

asti dia ada kan Ayah?" Aku memukul dadaku karena menangis. Tanganku

ak, tid

embuatku sedikit mengantuk. Tangisan ku sedikit mereda mungkin karena Bunda menenangkanku. Mataku menjadi sangat berat dan

ibuku, dia mengkhawatirkanku. Aku tak pernah menginginkan ibuku merasakan k

selalu membuat Bundaku menangis dan mengkhawatirkanku. Aku selalu ingin melupakan kejadian itu, semu

bukan aku yang meninggalkan dunia saja? Mengapa harus Sakala. Andai Sakala tidak pernah berlari d

agaimana dia yang sangat baik dalam semua hal dan aku membenci bagaimana Sakala yang me

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka