icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Heavy Heart

Bab 2 Chapter 2

Jumlah Kata:1549    |    Dirilis Pada: 04/12/2021

. Dia terus-terusan tersenyum cerah, kerap kali mengganggu ku dan terus berta

akan menjelaskan siapa Sakala. Biarkan A

in di sini?" tanya ku sambil memperhatikan Audrey y

Mau beli

erapa ikat bunga terkhusus bunga tulip kuning dan baby breath. Bunga ke

ta tentang bunga Smeraldo. Apa aku tidak mengatahuinya, tapi katanya dia sangat menyukai bunga

anti. Aku tak pernah tahu bagaimana bentuk Smeraldo. Namun, saat rasa penasaran diriku semakin ingin tahu ak

ahui semuanya. Aku hanya sering membaca atau mendengarkan

ga menyimpan legenda tersendiri. Hal ini dijelaskan

ta seorang pria kepada seorang perempuan yang tak

ar di La Citta Di Smeraldo, se

ngkan oleh keluarganya. Ia berasal dari keluarga bangsawan, tetapi karena

engan dunia luar. Satu-satunya yang dilaku

anya berulang kali. Sampai pada akhirnya si pria memutuskan untuk m

bung hidup. Si pria lantas mencoba membantu menanam bunga terba

ng. Ia akhirnya memberanikan diri untuk bertanya ke desa, dan jus

ia belum sempat berjumpa langsung dan berani mengungkapkan rasa cintanya kepada p

ebut sebagai 'non potevo dire l

mencintai gadis itu, hingga gadisnya telah tak ada di dunia. Sama hal nya dengan

i bunga fiktif, dia juga sangat menyukai bunga cantik kecil dengan na

ana

akan tentang Smeraldo maupun kenangan ku bersama Sakala. Tapi, mungkin cintaku akan tetap sama kepadanya. Sama seper

isana sangat sejuk, aku selalu menyukai tempat dimana Sakala berada. Kare

tempatnya?"

. Apakah tidak ada yang pernah datang ke sini? Ah, iyah aku lupa. Terakhi

mungkin tak ingin mengingat masa kelam dahulunya. Aku duduk di dekat Sa

ganmu itu. Sayang, itu hanya bunga fiksi. Kamu kenapa nggak cerita bunga itu nggak

o itu nyata menangis dengan keras. Karena itu hari dimana Sakala ulang tahun dan aku

Saat itu juga Ayahku memberikan ku bunga Baby Breath dengan iming-iming itu adalah bunga yang di

" Aku menunjuk Audrey dan me

ala, gue

kening mengapa dia menangis? Aku sudah mengajaknya me

s batu nisan Sakala. Air matanya meluruh, aku tak bisa berbica

nya gue bawain bung ini supaya kalian jadian. Ma

emeluk Audrey, tidak ini bukan salahnya. Seharusnya aku mengatakan untuk

lo jalan-jalan bukan melow!" ucapku men

kenapa gue jadi nangis. Padahal kan lu

an Audrey. Baru di katakan untuk jalan-jalan saja m

akaman Sakala. Tanganku bergerak untuk mengelus nisan yang bertulisan na

arah ku. Makanya aku memutuskan untuk pergi dari pemakaman ini dan berjalan-jalan sekejap bersama Audrey. Seperti janji yang ku buat saat berada di sekola

*

pakaian yang harus aku gunakan. Sebenarnya aku ingin menolak bahkan sudah menolak, namun

na pink. Astaga, apakah aku harus sangat terl

nggil namaku. Panggilan macam apa lagi ini, astaga aku t

nolakan terus nanti dandan yu

hkan tidak pernah menyukai baju dengan warna cerah, apal

njanjikan Audrey hal yang membuatnya bahagia dan berteriak kegira

risi dengan panjang bajunya yang sangat pendek. Apalagi sepatu yang tinggi

sepatu senada yang sudah kug

it," ucapnya sambil menjep

n sangay cepat. Aku harus nenyusul Audrey sekarang, aku sedikit berusaha mempercepat langkah kaki ku. Namun,

eld K

olah dengan kami. Audrey berlari menghampiriku dan matanya m

i," uc

terima kasihku. Sialnya mengapa aku sangat ingin marah dan memaki-

irangan, aku tak tahu apa yang terjadi padanya sehingga bert

an mata yang terus menatap laki-laki itu. Aku hanya mengangkat bahuku tak peduli. Aku bar

ku sambil meninggalkan A

ti tidak asing di telingaku. Saat mataku dan matanya bertemu, aku merasakan dia dan aku pernah bertemu

ita pernah bertemu?"

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka