Heavy Heart
ukuman berdua atas keterlambatan datang. Padahal aku ingin bermain dengan Audrey
atku berdecak kesal, sekarang kita berdua yang sedang dihukum namun seolah hanya aku yang harus me
a dinginnya. Membuatku bergidik ngeri,
uduk enak kayak gitu!" u
ia berjalan dengan sangat pelan menghampiri. Aku merasa tersudut
sudah tahu tembok memang ada disana dan tidak kemana-mana. Aku benar-benar ingin memukul
capku. Aku benar-benar tidak bisa mendorong badan mil
menantang dengan tangan yang
e mau pulang," ucapku dengan wajah memelas.
aku melihat sesuatu di matanya. Aku merasakan kehangatan yang ada di dala
u sambil menatap t
Aku memeluk Kevan dengan sangat erat
yah?" panggilku dengan
gat erat dan mencium keningku dengan penuh sayang. Aku merindukan aromanya, ku hirup dalam-dalam bau dari badan Sakala y
*
ngapa aku ada di sini, bukankah terakhir kali aku berada si gudang karena di hukum untuk merapikannya? Apakah aku kembali kumat da
harus segera menemukannya dan bertanya juga mengapa aku bisa ada di sini sekarang. Kakiku berjalan men
ku membuat dia m
ngin menyakan hal ini, namun aku malu jika harus bertemu dengan Kevan dan jika
ndaku sambil menghentik
l aneh lagi nggak?" tanyaku. Aku takut jika a
dan juga memeluknya dengan sangat erat. Tangisanku tak bisa berhenti untuk luruh, seolah Kevan adalah Sakala yang
an Kevan membawaku ke rumah. Bundaku sangat khawatir ketika mendengar k
akuin hal itu?" tanya
?" pinta Bunda tangannya meng
janji, semuany
sakan sakit terus menerus dan kehilangan kesadaran secara mendadak. Semuanya di luar
atang ke rumah Kevan dan m
u dengan ucapanku. "Jangan lupa bawa
mau keluar ma
an sebagai tanda perminta maafanku, aku harus meminta maaf kepada Kevan atas kejadian hari in
pasti baginya untuk mendapatkan ID Line Kevan jika dia bahkan menginginkann
rth
rey
r
nya Kevan dong. Gue ada beberap
hidangan, ketika hidangan milikku hampir selesai pesan masuk dan itu dari ID t
fiel
ah se
rth
a alamat lo. Mau ngasih beberapa ma
umah dari Kevan, sekarang aku harus pergi menuju rumahnya dan segera meminta maaf
*
di rumah Kevan dengan masakan yang telah ku masak di t
," ucapk
santainya yang membuka pintu. Aku merasa ssdikit kaget, aku mengi
as
masa kecil Kevan di pajang di setiap sudut ruangan. Namun, mengapa aku tak menemukan foto Kevan ketika bayi ataupun sekolah dasar? Ah aku kembal
tap menetap disini bersamanya. Rasanya tak enak jika aku berd
mbil menatap makanan y
anggap aja permintaan maaf karena
O
Dia sangat-sangat menyebalkan. Jika saja aku tak memeluknya dengan seenakku. Aku
kemarin gue bilang aneh
bilang
engapa Bunda mengatakan bahwa aku memelukny
o cuman man
a semua orang terus memuja wajah tampan Kevan. Padahal dia sangat sering membuatku
gak tahu itu
us kabulin permintaan gu
mu dengannya setelah mengabulkan apa keinginannya. Terserah ap
n sek
saja. Mau meminta apapun juga aku sudah tak peduli dan semoga saja dia melupakan permintaannya agar aku dapat denga
u memasuki mobil yang aku bawa dari rumahku, melajukannya dengan sangat pelan. Sembari menikmati angin kecil yang menerpa wajahku, aku men
nja seolah izin untuk pergi dan meninggalkan buminya. Aku sangat menyukai pemandangan yang ind
diam saja,mereka semua terlihat menyeramkan membuatku bergetar ketakutan. Sekelompok orang itu menyuruhku keluar dari mobil, tapi
dari mereka sambil mengeluarkan benda-benda tajam. Aku
umpulan dari mereka dan membuat mereka pergi dalam beberapa menit. Aku bergegas segera keluar
uatku tersenyum. Dia juga memba
Kala. Nama