icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rahasia di Balik Cinta Kita

Bab 4 Telepon Tengah Malam

Jumlah Kata:1026    |    Dirilis Pada: 13/10/2025

7. Lampu kamar sudah padam, hanya cahaya bulan yang men

i telinganya menangkap suara samar dari luar kamar-suara seseorang berbicara pelan. Ia

ruang tamu. Ia bangkit, melangkah tanpa suara. Lantai kayu sesek

an duduk di sofa, membelakangi kamar. Bahunya s

uara Rayhan terdengar pelan tapi tegas. "Kalau

a suaranya menegang. "Nggak! Aku udah janji...

tap punggung Rayhan, mencoba memahami potongan kalimat yang ia

dengar lebih berat. "Aku udah transfer mingg

nduk, menatap kosong ke lantai. Bahunya turun perlahan, se

yhan sadar. Ia berbaring, pura-pura tidur.

. Langkah kaki Rayhan terdengar mendekat, lalu kasu

lembut. Tapi suara itu terasa d

-

a bisa menghapus rasa gelisah. Rayhan sudah bangun lebih dulu, seperti biasa.

sapa Rayhan sa

Pagi. Semalam kamu sempat keluar? Soa

cepat. "Nggak. K

da kebohongan. "Nggak apa-apa. Cuma

klien yang nggak ngerti waktu. Aku sempat mar

n libatin aku?" tanya Aru

l. "Kamu nguping, ya?" tanyanya dengan n

Aruna, suaranya datar.

cuma obrolan kerja. Kadang ada hal-hal yang aku ngg

Rayhan tetap tenang-terlalu tenang. "Baik

enyum tipis

kan potongan kalimat yang semalam ia dengar: Jangan libatkan Aruna. Aku udah tran

nsel Rayhan, tapi bagian dari dirinya menolak. Ada rasa t

-

n. Mereka sedang menyiapkan proyek kecil-pameran seni lokal

" kata Kirana sambil menaruh map di m

lalu duduk di teras. Hujan semalam menin

Kirana sambil menatapnya. "Biasanya ka

gar Rayhan teleponan sama seseorang. D

a. "Na, mungkin memang lebih ba

tajam. "Kamu tahu sesuatu,

lum akhirnya menjawab, "

ada kamu... kayak kam

bunyiin apa-apa. Kamu lagi capek, itu aja. Kada

a membaca sesuatu di balik ekspresi tenang itu. Tapi Kirana men

Kirana berkata pelan, "Kamu uda

cepat. "Kamu t

empat hubungi aku dulu. Aku su

amu yang jawab? Ada apa sebenarny

tkan semuanya, Na. Nggak sem

tiba-tiba berlari keluar sambil tertawa. "B

a memperhatikan keduanya dalam diam, tapi hati

, dan suara air mengalir dari kamar mandi terdengar sepert

terus bermunculan. Nama yang sam

"Kita nggak bisa n

layar yang menyala lalu padam lagi. Maya. Nama itu

rambutnya masih basah, handuk melingkar di

g?" tanyanya sa

ersenyum juga. "Ngg

ebelahnya. Aruna pura-pura sibuk merapikan bantal. "Ada pesan masuk

nya berubah-dingin, waspada, seperti seseorang yang baru s

datar. "Iya. N

elakang. Tubuhnya hangat, tapi bagi A

lai turun lagi, Aruna menatap langit-langit. Nama itu be

a

enar takut-karena ia tahu, rahasia itu sudah

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka