Rahasia di Balik Cinta Kita
an menyala lebih awal, membiaskan cahaya kuning keemasan di atas aspal basah. Aruna berjalan cepat
etika ia tanpa sengaja mengangkat telepon dari Dion. Rahas
h tahu kebenarannya. Hatinya terus tidak t
ayu terbuka. Setelah mengantarkan Aila ke daycare ia tidak langsung pulang dan
intu kafe kembali terbuka. Seorang pria masuk-tinggi, berjas sederhana
ti berhenti. Mengapa takdir memperte
una. Ada seulas senyum tipis di bibirnya, senyum yang dulu pernah
perlahan, mengh
lan, seakan nama it
n bahunya. "Keb
empermainkan kita." Dion duduk tanpa dimint
elalu sulit dibaca." ujar Dio
enghela
ra berputar-putar rupanya. Ke
op dari kamu... di meja kerja Rayh
ecil di sudut bibirnya. Ia meneguk kopi hitam yang
a suara Aruna tegas me
yhan? Dan kenapa kamu ngga b
g ke kursi. "Aku dan Rayhan sudah lama saling m
an Kirana mengatakan hal yang sama. Rayhan nggak per
gaja dia sembunyikan darimu." Dion menc
mu, Na. Tapi kamu harus tahu... Rayhan t
eduli, kenapa dulu kamu hancurkan aku? Kenapa sekarang muncul lagi
mang bersalah. Aku bodoh, dan aku sudah bayar mahal untuk itu. Tapi kali
, menorehkan luka lama sekaligus membuka luk
dengan aku, dan tentang rahasia yang dia sembunyikan dari kamu. Kalau kamu terus percay
uh, seakan mereka berdua terjebak di ruang yang hanya dipenuhi ketegangan
io
angnya mengeras. Langkahnya lebar dan cepat menuju meja m
ks berdiri.
da Dion. "Saya sudah bilang, jangan dekat-dekat dengan kelua
ntar. "Aku hanya bicara kebenaran, Rayhan. S
keras, membuat beberapa pengunjung kafe terpekik. Dion terhuyung, darah menetes dar
runa menahan leng
meraih tangannya, menarik
an diri. "Aku belum sel
an dengarkan satu kata pun dari dia. Semua yang
utar di kepalanya, bercampur dengan ingatan tentang amplop dan foto-foto itu. "Be
-
i diri di ruang kerja, sementara Aruna duduk di kamar, menatap kosong ke arah meja ri
ipatan kertas-sebuah slip transfer bank. Ia mengerutkan
nama penerima,
gi, terasa mengancam. Jumlah transfernya
berkali-kali? Ada apa dengan pere
napa Rayhan mengirim uang sebesar itu ke ora
ingung. Ketika suara pintu ruang kerja terbuka, Aruna buru-buru me
kan, jangan percaya. Dan ingat Aruna, kamu hanya boleh percaya sama aku suami kamu bukan orang l
n Rayhan, meski dalam hatinya ia tahu kepercayaan itu sudah mulai rapuh. Dan kin
i yang akan menjawab seluru
nnya semua ini dengan kamu," tan