icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rahasia di Balik Cinta Kita

Bab 6 Bayangan Masa Lalu

Jumlah Kata:1005    |    Dirilis Pada: 15/10/2025

an menyala lebih awal, membiaskan cahaya kuning keemasan di atas aspal basah. Aruna berjalan cepat

etika ia tanpa sengaja mengangkat telepon dari Dion. Rahas

h tahu kebenarannya. Hatinya terus tidak t

ayu terbuka. Setelah mengantarkan Aila ke daycare ia tidak langsung pulang dan

intu kafe kembali terbuka. Seorang pria masuk-tinggi, berjas sederhana

ti berhenti. Mengapa takdir memperte

una. Ada seulas senyum tipis di bibirnya, senyum yang dulu pernah

perlahan, mengh

lan, seakan nama it

n bahunya. "Keb

empermainkan kita." Dion duduk tanpa dimint

elalu sulit dibaca." ujar Dio

enghela

ra berputar-putar rupanya. Ke

op dari kamu... di meja kerja Rayh

ecil di sudut bibirnya. Ia meneguk kopi hitam yang

a suara Aruna tegas me

yhan? Dan kenapa kamu ngga b

g ke kursi. "Aku dan Rayhan sudah lama saling m

an Kirana mengatakan hal yang sama. Rayhan nggak per

gaja dia sembunyikan darimu." Dion menc

mu, Na. Tapi kamu harus tahu... Rayhan t

eduli, kenapa dulu kamu hancurkan aku? Kenapa sekarang muncul lagi

mang bersalah. Aku bodoh, dan aku sudah bayar mahal untuk itu. Tapi kali

, menorehkan luka lama sekaligus membuka luk

dengan aku, dan tentang rahasia yang dia sembunyikan dari kamu. Kalau kamu terus percay

uh, seakan mereka berdua terjebak di ruang yang hanya dipenuhi ketegangan

io

angnya mengeras. Langkahnya lebar dan cepat menuju meja m

ks berdiri.

da Dion. "Saya sudah bilang, jangan dekat-dekat dengan kelua

ntar. "Aku hanya bicara kebenaran, Rayhan. S

keras, membuat beberapa pengunjung kafe terpekik. Dion terhuyung, darah menetes dar

runa menahan leng

meraih tangannya, menarik

an diri. "Aku belum sel

an dengarkan satu kata pun dari dia. Semua yang

utar di kepalanya, bercampur dengan ingatan tentang amplop dan foto-foto itu. "Be

-

i diri di ruang kerja, sementara Aruna duduk di kamar, menatap kosong ke arah meja ri

ipatan kertas-sebuah slip transfer bank. Ia mengerutkan

nama penerima,

gi, terasa mengancam. Jumlah transfernya

berkali-kali? Ada apa dengan pere

napa Rayhan mengirim uang sebesar itu ke ora

ingung. Ketika suara pintu ruang kerja terbuka, Aruna buru-buru me

kan, jangan percaya. Dan ingat Aruna, kamu hanya boleh percaya sama aku suami kamu bukan orang l

n Rayhan, meski dalam hatinya ia tahu kepercayaan itu sudah mulai rapuh. Dan kin

i yang akan menjawab seluru

nnya semua ini dengan kamu," tan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka