icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rahasia di Balik Cinta Kita

Bab 7 Rahasia di Mata Kirana

Jumlah Kata:1025    |    Dirilis Pada: 15/10/2025

ari setiap sudut ruangan. Lampu meja di sudut ruang tamu menyala redup, menciptakan bayangan hangat yang memeluk temb

an sesuatu yang sebenarnya sudah ia ketahui. Lalu, foto itu muncul-seb

pi di foto itu, ia tidak sendirian. Ada seorang pria di sampingnya, bertubuh tegap, mengenakan jaket hitam, waj

u nggak tahu ini, Na..." bisiknya nyaris tak terdengar. "Dan se

. Kirana mengusap wajahnya cepat, mencoba menyingkirkan

Aku pengen ngajak makan sian

kenapa, Na? Suar

. Nanti aja ak

angannya. Ada dorongan kuat untuk menceritakan semuanya sekarang juga, tapi bibirnya meno

ofa. "Tolong jangan sampai aku harus milih ant

-

z mengalun lembut dari speaker di sudut ruangan. Aroma kopi dan roti panggang menyelimuti udara. Aruna datang

siang di jam kerja," ucap Kir

-akhir ini kepalaku penuh. Pengen

berjalan ringan, tentang Aila yang mulai belajar menulis huruf, tentang pameran yan

a nggak, orang yang kita sayang itu kayak menyimpa

r. "Pernah. Setiap orang pasti punya rahasia,

g aku nggak tahu?" Aruna menatapnya,

ti punya. Tapi rahasia itu bukan berarti kebohongan. Kad

ku dan Rayhan aneh. Kami jarang bicara, jarang saling sapa. Dia sering keluar mala

alu kuat. Sebagian dirinya ingin berkata ya, kamu benar, tapi bagian lainnya

iri, cowok kadang susah cerita kalau lagi mumet. Jangan mikir yang aneh-ane

Aku cuma nggak mau kehilangan dia, Kira.

ujuran di mata Aruna-cinta yang tulus, yang membuatnya takut pada ap

u, aku selalu di sin

ak sadar bahwa kalimat sederha

-

git tampak kelabu, hujan sebentar lagi turun. Ia menyalakan lam

enusuk-dingin, seperti menyimpan ancaman. Semakin lama ia menatap, semaki

getar. Sebuah pesan masu

mencari, Kirana. Demi k

r. Jantungnya berdetak cepat. Tangan

pa i

luh menit, tapi layar tetap kosong. Hanya suara

u tak pernah ia kenal kini merayap di setiap napas. Ia memejamkan mata, mencoba menen

a sadari-nomor misterius itu muncul juga seminggu lalu, hanya saja ia mengabaikannya

p air yang bergoyang di gelas, lalu berbisik, "Apa yang sebenarnya kalian sembunyikan, Rayh

ai, menimbulkan suara seperti bisikan sama

erakhir sebelum mematikan layar. Ia tahu, sudah terlalu jauh untuk mundur. Apa pun rahasia yang ada di balik

enuh kepercayaan pada Rayhan-menghantui pikirannya. Di sisi lain, rasa taku

lapan kamar, hampir seperti d

tahu sampai kapan bisa

g menutup rapat, entah di mana, seseorang sedang mengaw

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka