icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Rahasia di Balik Cinta Kita

Rahasia di Balik Cinta Kita

Penulis: carinas2202
icon

Bab 1 Potret Keluarga Sempurna

Jumlah Kata:1003    |    Dirilis Pada: 13/10/2025

yam bakar yang baru matang menyelinap ke udara, berpadu dengan wangi bunga melati dari pot di teras. D

at sederhana, beberapa helai jatuh di sisi wajahnya. Ada kelembutan dalam set

uara riang Aila, putri kecilnya yang baru ber

u Ayah pulang dulu, say

eras. Rayhan muncul dengan setelan kerja yang masih rapi, dasinya sed

ari menghampiri d

"Aila cantik nungguin Ayah, ya?" ta

sebelum Ayah pulang!" ujar A

a. "Aturan Bunda meman

Rayhan lebih lama dari biasanya. Ada gurat lelah di su

"Iya, lumayan. Tapi lihat kalian berdua, rasan

ain, dan tetangga baru di ujung jalan. Suasana itu hangat-nyaman. Seperti potongan kecil kebahagiaan yang membua

kan piring, mendengar tawa mereka dari dapur. Sesekali ia melirik: Rayhan m

tapi karena belakangan ini, ia sering menangkap Rayhan menatap kosong ke luar jendela, atau memandangi

cangkir teh hangat. Udara malam membawa aroma tanah basah setelah hujan s

kursi rotan sebelahnya.

angkir padanya. "Kamu kelihatan makin s

ya mepet." Jawabannya sederhana, tapi nadanya hati-hati

ang bikin kamu capek... atau gelisah,

erawang. "Aku nggak nyimpen apa-apa

an, tapi entah kenapa, Aruna merasa ada sesuatu

ur, memandangi langit-langit. Rayhan sudah terlela

getar pelan. Sekali. Dua kali. Layar menyala

ya atau mengambilnya. Ia menoleh ke arah Rayhan-suaminya tetap tidur, nap

bicara. In

usan kantor, mungkin. Ia memutuskan tak menyentuh ponsel itu

-

ut kamar. Aruna bangun lebih awal, menyiapkan sarapan.

-pagi banget?" tanya A

gang. "Iya, mendadak. Nanti aku pulang ag

ya Aruna, nada suaranya

" Ia tersenyum-senyum manis yang kini ter

pi Aruna, lalu menunduk mencium keni

erdiri di ambang pintu, melihat punggung su

Ayah terus?" tanya g

putrinya. "Nggak apa-apa, sayan

? Atau ia sedang berusaha meyakinkan dirinya sendiri bah

-

bar di ruang tamu. Namun pikirannya terus melayang pada nama yang muncul semalam. Maya. Ia m

rumah. Ia mencoba mengingat setiap percakapan terakhir mereka-nada suara Rayhan, tatapan

k datang dengan ledakan besar, melainkan dengan hal-hal kecil-sebuah senyum yan

Di dapur, Aruna menyiapkan makan malam, sendirian. Suara jam dindi

ng. Aruna menatap layar ponselnya, mempertimbangkan untuk menelepon, tapi me

amun kosong di hadapannya, Aruna sadar satu hal-kadang, sesuatu yan

-tiga wajah tersenyum di bawah langit biru

a... aku siap mendengarnya. Tapi

tirai. Seolah rumah kecil bercat putih itu ikut meny

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka