DENDAM CINTA
i h
ok to
amar. Itu terdengar begitu beri
balik pintu yang tidak lain adala
dalam. shiren kembali mengetuk pin
tenang sedikit pun." Ujarnya kesal lalu beranjak
m kau pulang larut malam." Ujar Shiren
memasuki kamarku! cepat keluar dari sini!" ucap
a kalinya, Ziana
ng kakak yang lebih di s
embenci sang adik atas per
akiti dan juga memfitnah dirinya. Shiren
ggu mu untuk sarapan bersama." ucapnya dengan lembut t
ar." Shiren pun kelu
h membuat kepa
arena kedua orang tuanya selalu saja sibuk
ikan Ziana. Ia kekurangan kasih sayang
rang tuanya, dan juga sang kakak yang meng
edua orang tuanya, dan juga sang kakak yang menyapa serta
sa di atur. aku terlalu memanjakan dir
, begitu kesal dengan sikap Ziana yang
arena kita pa... seharusnya kita lebih mengerti akan sifatnya saat ini. padahal dulu, Ian a
an karena penyakit Iren, Ian ti
nar-benar sangat menyesal dengan apa
jangan saling
uan Zi dengan nada acuh tak acuh akan Ziana.
enggunakan taksi. Sudah 2 tahun lamanya, I
g meminta sopir pribadi mereka untuk lebi
utuskan untuk pergi naik taksi ke
ya untuk masuk kedalam kelas/ruang dimana t
n pintu. tatapan sinis,dan ketidak nyam
dengan shiren. di beberapa mata
orang yang membencinya karena sika
uduhnya, ingin mencelakai shiren. Walaupun dirinya sangat membenci shiren, dan mengha
nya itu." Ujar seorang wanita y
i. Mungkin dia telah melakukan sesuatu
ih untuk pergi dari pada harus bertengkar dengan
an membelahnya. I
pohon yang ada di taman belakang kampus. Di sana Ia bisa menyandarkan t
rah langit yan
adil," gumam de
dan diasingkan oleh sem
aat mereka duduk di
en, karena selalu saja memintanya untuk memaklumi dan be
yang tidak ingin di salahkan atas apa yang tidak perna
n ziana,tapi ziana yang terlanjur kesal. Menghempaskan tangan ziana hingga membuat s
nghampiri shiren
enang. Ziana menggigit bibir bawahnya, mentahan
g sakit-sakitan itu." Gumamannya dengan langkah yang
ana di cap sebagai
iana yang tidak ingin diam, memilih untuk melawan dan ak
lah saat mendapat panggilan atas namanya. Hanya ibunya yang selalu datang, n
dan di teriaki oleh ayahnya,
ng, dirinya di ta
rinya didalam kamar dan m
yang tidak pe
yang sakit...?" Ujarny
menjadi tempat sandaran terakhir
banyaknya tekanan. Ia pun memutus
ilah sosok yang tidak di
ihatnya yang s
iri di depan ziana yang s
kau bisa ba
ri sosok yang tid