DENDAM CINTA
ng diri di kamarnya. Tapi, yang ser
a pengap di dala
untuk pergi
menghindari sarapan pagi bersa
sti akan b
h cukup sunyi, walaupun sudah ada bebera
biasa di datangi ziana
gitu teduh, da
Akhir-akhir ini, tubuhnya mudah mer
a saat
kah kaki m
ra cukup pelan. Ia takut mengagetka
p berpura-
ingin melihat waj
...?" tanya shiren yang
t...?" lanjut
matanya,dan hal itu m
a membuat shiren takut kepada adiknya kini. Ia
jawabnya setengah
sangat ingin tertawa mende
atirkan mu," ucap shiren yang
ku kini. Aku tidak ingin kambing
n Ziana. perkataan yang begitu ta
idak ingin semua orang salah paham bahwa aku menindas mu lagi. Aku
hiren yang masih berdir
Shiren, datang
kakaknya itu sedang mengutuk dirinya se
nila yang kini mengambil alih tubuhnya.
di mana saat itu, Ia memiliki j
rinya, itu sangat jelas karena do
Sikap lembut dan baik hati Shiren mampu menyihir s
ibat obat yang di berikan oleh Ziana padanya. hampir semua
an juga benci, terlihat jelas di mat
k kanan. Ia menjauh dari semua tatapan ti
mulai, pak Jeo
tidak suka dosen itu terlihat
memalingkan wa
kan berarti kau sempurna dal
h pak Jeo. Ziana merasa san
ihat pak Jeo yang tersenyum ram
tidak menganggap Ziana
itu, yang terpenting dirinya hadir
Jeo. ternyata masih ada 2 mat
iana hadiri, pandangan do
ana kini sampai tidak habis pikir,
nda malam ini," gumamn
, semua mata kuliahnya berakhir di jam 04:30 sore,tap
pat itu. Aksinya malam ini, akan dia mulai dengan memberi
n untuk pulang keru
pan pintu, ada kedua oran
ahwa pulang kerumah bukanlah salah satu ide yang bu
masih merindukan rumahnya, dan juga berharap kasih
n saja sejak tadi kembali ke rumah.
au bicara pelan saja,
na mengucapkan kata "Kau,"
iak tuan Zi dan melangkah
en yang baru saja ke
menampar Ziana, terhenti
yang kini melihat kearah sang
Sungguh
itu segera berbalik keara
.,sud
lah memberikan tatapan menyesal kepada dia yang menghentikan mu. Kau ayah terburuk yang
ucapan Ziana. Ucapan tersebut
a. Selama ini, seberapa keras dirinya kepada Ziana, gadis itu hanya diam saja, tanpa membantah
lu banyak mengabaikan dia. kita malah terasah seperti terus memojokkan di
tidak mengatakan sesuatu yang menyakiti Iren
kedua orang tuanya terkejut d
dengan dingin. Disaat itu Shiren t
shiren saat melihat wajah p
sedang sakit. Mengapa pa
ra helaan n
telpon dokter Wei." Ucap tuan Zi lalu me
elihat ayahnya yang m
di rasakan, I
mannya yang terlalu overprotektif terhadap dirinya. terlebih lagi jika Ziana
gunci pintu kamarnya agar shiren t
ukup tercengang adalah air
bih lagi perlakuan buruk dan tatapan penuh kebencian yang di tujukan oleh teman,serta para dosen yang ada di kampusnya. Mental mu di hajar hab
ati, dari air mata yang tidak
, jika tidak di perlukan dengan tidak adil oleh k
akit-sakitan dan bisa
dari orang tua yang sama. Tapi, tekanan yang di berikan padanya, melebihi batas normal manusia. terlebih lagi dia hanyalah