DENDAM CINTA
pul melihat apa ya
tertuju kep
at shiren datang
hiren, hah?! dia itu kakakmu. mengap
sih syok, han
air yang di siramkan s
erdiri di depannya. hanya bisa mengutuk, memaki da
alkannya sendi
gkit, dan pergi
enggunjingkan dirinya
rgi dari sana. Ia memilih
sihkan kotoran ya
. namun, Ia ragu untuk kembali. apakah rumah itu ma
m toilet, dan me
lahannya. semua orang hanya bisa menudu
eluapkan semua kese
ali tertuju padanya. mereka menatap curiga kearah zia
...?" tanya seorang wa
ntang keadaannya. Ia mengigit bibir bawahn
lihat Ziana bersed
i. tapi yakinlah, bahwa semuanya akan segera be
Nyonya." balas
ang tidak menentu,dan juga a
aku haru
alte bus. duduk be
ang lewat. serta orang yang berlalu lalang dengan
menundukkan
kalian bisa tertawa lepas seperti itu. sedangkan
kirkan untuk bunuh diri. Ia beranjak dari tempat dudukn
bunyi klakson mobil terus terdeng
h belakang. seorang pria par
k oleh mobil terus yang ba
agaimana bisa kau berdiri di
rus saja me
kesal pria paruh baya itu yang melihat Ziana
s ini. saya yang akan mengurus
ng, sambil memberikan isyarat kepad
mpiri pria paruh ba
mengangkat tubuh Ziana,dan m
gantarmu pula
atap Ziana dengan
yang ma
pa jiwa saat itu. Ia diam
ia muda itu menurunkan zi
ta pria muda itu. tidak lupa pri
a kau dalam kesu
menggenggam kartu nama y
setelah dibukakan pin
nal gadis itu?" tanya pria
h...," j
gi meninggalka
sambut dengan tatapan d
i rumah ini setelah membuat nona shir
hal itu, segera menol
tupun sek
Ia segera mandi untuk mengg
mendengar suara ketukan pintu ya
, atau aku akan mendobrak pintu ini.
ayah. Ia mengambil pakaiannya, dan m
gera keluar. saat Ia keluar dari kamar mand
kk.
na yang kaget ketika suam
erlaluan. apa kau baru bisa senang s
apun. Ia tahu bahwa apapun yang akan dia ucap
ak mati." ujar Zia
ah tuan Zi meledak. Ia melempar ziana dengan vas bunga y
eperti itu. Kau baru saja hampir membunuhnya,tapi bukannya
kelantai dari
ik kearah
kau anggap sebag
mendengar pertan
ri kami." ucap Tante Diana. Ia segera menghampi
a walaupun bukan salahku, tetap saja aku yang disalahkan. aku tidak pernah di ijinkan untuk menjelaskan. tampar, makian dan hinaan yang lebih dulu datang, di bandingkan meminta penje
terdiam. namun, hati tuan Zi yang
anak kejam seperti mu, hah?! hari ini kau mencoba membunuh kak
ana memperingati suaminya yan
gai seorang wanita kejam, tapi aku tidak akan pernah membalas apa yang
amarnya. Tuan Zi yang tida
lagi di rumah ini, jika kau tidak me
al itu. Tante Diana sege
ng...." pang
ang tidak menol