DENDAM CINTA
umah, karena rencananya untuk be
t untuk besok. Ia sangat tahu bahwa Rijun pasti akan tinggal selama beberap
yang yang ada d
tanpa penghuni,tapi di bawah pulau itu telah di
beli senjata di pulau
nya sambil tersenyum senang. I
rti biasa ia naik lewat jendela. Tidak a
dengan pakaian tidur lalu
u,dan setengah jam kemudi
ni sungguh
asuk,bukan hanya itu, ia juga tidak memilki teman yang bisa menanyakan tentang keadaan
rah in
ahwa gadis ini benar-ben
terkurung di dalam kamarnya. Ia t
a tidak tahan lagi, dan membuat pingsan pelayan
segera menunju ke atas untuk melihat apa yang sedang terjadi,
ai atas , terdenga
an yang tiba terlebih dahulu. Pelayan itu melihat teman
ngga segera berlari keatas saat
ja tiba. Ia melihat kearah pelayan yang gt melihat Ziana yang sedang berdiri di depan seorang pe
i ia melihat ayahnya yang hampir sa
da kesal sambil menunjuk kearah pelayan
ak melakukan apapun terhadap pelay
ndengar hal itu
bukan diri mu,lalu siapa yang menyak
suaminya sudah begitu mar
mungkin tidak seng
marah akan sikap Ziana. Tante Diana sangat khawatir kep
e Diana melangka
kau mendapatkan hukuman. Ibu juga salah disini, tolong...,"
api aku tidak ak
gan Ziana dengan kasar lalu men
at itu, terlebih lagi sh
ra berlari
nya yang kini berlu
itu, segera menarik tan
" Ucap tuan Zi dengan n
gin menangis. Melihat mata Shiren yang ber
yesalan itu teruntuk Shiren ,dan hal itu membuat Ziana terbela
ku bukan
tu, membuat kedua
ak melihat tatapan yang d
ingkapi rambut panjang yang saa
ukan anak mu?!" Kini suara lantan
gil Tante Diana y
Ucapnya sambil menatap
Ia begitu kaget saat melihat tatapan
hat sosok lain, dan bukan anak gadisnya yang se
ayah
da shiren yang mencoba
kekacauan dalam hidupku. Kau merampas semuanya dar
tai dengan tangisan itu
tara tuan Zi hanya diam saja mend
salah." Ucap shiren menundukk
Seharusnya kau mati se
wajahnya,hingga membuat Ziana jatuh ke lanta
amparan yang
rah Ziana,namun langkah kakinya terhe
ra menangkap
anggil tuan Zi kepada shi
u sisi Ziana sedang terluka,tapi di sisi lain suaminya berteria
utusan yang sang
un untuk mengobati mu," ucapnya yang telah
rah dan air mata jatuh s
....," Ziana tertawa t
ngar hingga ke telinga sang ay
l, lalu masuk kedalam mobil dan bergegas membawa
kepada Ziana, karena telah
sa berbuat apa-apa. Ia
ih mementingkan Ziana yang sehat di bandin
n kepada Ian? Mama takut, Ian akan se
bangkang lagi. Pokoknya, mulai besok, kartu kredit,dan juga uang sakunya, papa akan potong semuanya. Biar dia sadar, bahwa dia harus patuh dan sopan pa
ilang cukup keras me
...,)batin Tante