DENDAM CINTA
yayangi Ziana,tapi ia ti
h melihat sikap suaminya yang m
dengan suara yang cukup keras tanpa sada
saja dengan luka kecil seperti itu, pikirkan saja anakm
jadi bumerang bagi mereka, apa mereka akan tetap menyebut luka ya
an yang suram s
iri, karena tidak ada yang mau membant
iri," gumamnya sambil
arga yang hanya dengan tubuh gadis ini,tapi nyatanya aku keliru. G
Ia akan kembali ke negara Kand untuk mengambi
a simpan di rumah orang tuanya yang ad
k di bawah. Ia ingin segera bergegas p
mbawa sebuah tas pakaian, Tampak acuh. Mereka lebih berharg
enarik sejumlah uang. Karena ia menarik uang melalui
semua perhiasan miliknya, terutama sebuah g
luarga Zi yang di berikan turun men
ucunya yang seperti terlantar itu, me
ko perhiasan itu membayarnya dengan harga yang cukup tinggi. Ia
bertahan selama 10 hari di sana, itu waktu ya
handphone me
u celananya,dan melihat siapa yang men
dia mengkhawat
in merusak mood baiknya. Lagipula, wajah masih terasa
ng, ia segera ber
erusaha mengingat ingatan lalunya
ampai di bandara,"
ri bahwa mere
tarku dengan selamat." Ucapnya dan memberi
erti merasa iba kepa
asih, kem
r miliknya, dan ma
ndaftaran, dari kota B
g yang beruntung hari ini. Nona mendapat tempa
gguh tidak percaya bahwa i
nona akan mengamb
ke negara kand itu memakan waktu cukup lama. Jika ia menoleh
a duduk sambil tersenyum senang, ia tidak menyangka bahwa ia akan menik
uah pesan masuk yang merusa
pesan dar
ATM? Jika kau keluar dari rumah tanpa seijin
s pikir, mengapa ayahnya
alas pesan tersebut. * Baikl
tapi Ziana tidak ingin berdebat dengan ayahnya. Ia memutuskan untuk
merasa ada seseorang yang terus saj
irasat k
wah oleh seorang pramugari ya
itu membawa Ziana ke depan dimana ruan
esuatu, tolong katakan pada saya." Ucap pramuga
it lapar, bisakah baw
unggu sebentar selagi kok
anggukkan
gi yang non
aat ini," pramuga
tu terdapat tempat duduk,dan sebu
ia...," Ucapnya yang s
orang yang sedang berdiri di depannya saat
au
dir?" Ucap pria itu yang t
dara, sekertaris Dio melihat Zian
ba mencari Ziana selama ini dengan sekuat tenaga, membua
api ia takut bahwa Ziana akan kabur lagi. Ia memutu
ua ini?" Tanya Ziana yang
urut
t ini tidak mungkin untuk penumpang biasa saja, walaupun itu s
rtawa melihat tatapan tajam, dan tekan
isa saja aku di lempar dari atas pesawat.
i pasti siapa pria itu. Dia ter
oleh Xuan, sedang mengembangkan mesin pencabut gigi, dan juga pero
bahan percobaan mesin