icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jangan Sentuh Hatiku, Jika Tak Bisa Memiliki

Bab 5 kosan mungilnya

Jumlah Kata:1063    |    Dirilis Pada: 19/08/2025

instan yang ia seduh di dapur kosan mungilnya, lalu menumpang bus kota yang penuh sesak. Tapi hari in

n sopan, lalu berkata, "Selamat pagi, Nona Nayara. Tu

adar kertas biasa. Itu adalah pintu yang menariknya masuk ke dalam dunia Leonardo-dunia yang pe

aru, pendingin ruangan yang sejuk, serta kursi empuk membuat tubuhnya yang

mnya lirih sambil me

nyum tipis, lalu

kerjanya terperangah melihat ia turun dari mobil mewah dengan sopir pribadi. Be

sik salah satu staf perem

rang ada sopir pribadi?" sahut ya

ak ingin menjadi pusat perhatian. Namun langkahnya tertahan ket

nar

seolah semua orang di ruangan itu hanyalah latar belakang yang tidak penti

a Na

embuat seluruh ruangan mendadak hening.

k, menoleh pela

intonasi, tapi justru itu yang membuat semua

nda tanya menembus punggungnya ketika ia berja

nggantungkan di sandaran kursi, lalu duduk di balik meja kerjanya yang megah. Matan

ibumu?" tanya L

mah sakit. Dokter bilang harus rawat

di mejanya. Dari dalam, ia mengeluarkan beberapa

ah sakit ibumu sudah saya lunasi. Mulai hari ini, setiap bulan

ya... fantastis. Bahkan, uang itu lebih dari cukup untuk bukan hanya bi

ni untuk saya?" suaranya bergetar,

Karena kamu sudah menjadi milikku, Nayara. S

nya? Apa dirinya sekarang bukan lagi manusia yang

k kembali keputusan ini?" Naya

up melihat ibumu terbaring di rumah sakit tanpa perawatan layak? Sanggup melihat adikmu putus kuliah

at. Tenggorok

nya: "Mbak, kita butuh uang cepat. Kalau tidak, Ibu

a menahannya mati-matian. Ia tidak b

as, ia berkata, "Saya... say

angguk sekali. "Bagus. Saya suka perem

i kehidupan baru Nayara. Kehidupan ya

oran bintang lima-kadang bersama Leonardo, kadang dengan sopir yang membawa bekal khusus untuknya. Malam,

tu tidak data

dak boleh berinteraksi terlalu dekat dengan pria lain, bahkan sekadar ngobrol ringa

af pria yang menemaninya mengambil kopi. Mereka hanya bercanda sebent

n masuk. Da

rab dengan pria la

nardo sedang berdiri di balik kaca besar ruangannya, menatap langsung k

a berg

menjual kebebasan

hal-hal yang membuat Naya

udah tersedia. Kamar rawat inap VIP, dokter spesialis terbaik, perawat yang siaga

ima kasih. Kalau bukan karena bantuan ini,

etail apa yang sedang ia jalani. Bagaimana mungkin ia bisa mengatakan bahwa semua

. Apapun harga yang harus dibayar, Nay

di kamar kosan, ponselnya kembali ber

egup kencang, ia me

kamu tidak perlu tinggal di kosan lagi. Sopir akan menjemput

belalak. "

k kita. Saya tidak ingin wanita saya ting

g dulu asing kini perlaha

nya-tanya: sampai kapan ia bisa bert

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 mengejar waktu2 Bab 2 Suasana malam3 Bab 3 tak percaya4 Bab 4 pikirannya melayang entah ke mana5 Bab 5 kosan mungilnya6 Bab 6 mengingat jelas malam7 Bab 7 kontrak gila8 Bab 8 parfum mahal9 Bab 9 tampak sibuk10 Bab 10 meninggalkan ruangan11 Bab 11 dialaminya seumur hidup12 Bab 12 pinggiran kota13 Bab 13 segera diselesaikan14 Bab 14 Restoran itu masih penuh15 Bab 15 pergi pulang16 Bab 16 Leonardo sama sekali tidak bergeming17 Bab 17 Pandangannya jatuh pada sosok pria18 Bab 18 Semalam terlalu banyak hal yang terjadi19 Bab 19 sekitar rumah20 Bab 20 Tatapan dingin Nayara21 Bab 21 penuh amarah22 Bab 22 menenangkan hati Nayara yang kalut23 Bab 23 Para karyawan yang kebetulan lewat24 Bab 24 Pintu rumah besar itu terbuka25 Bab 25 Ia merasa terjebak26 Bab 26 ada satu hal yang tumbuh semakin kuat27 Bab 27 kamar Nayara begitu sunyi28 Bab 28 ini rumah siapa 29 Bab 29 aroma masakan sederhana30 Bab 30 menekan Leonardo31 Bab 31 Leonardo tengah berbicara dengan Nayara32 Bab 32 gadis itu sudah terlalu jauh33 Bab 33 sindiran34 Bab 34 lebih remuk35 Bab 35 gubuk tua36 Bab 36 diberikan ibunya37 Bab 37 Leonardo Melviano Bertunangan dengan Clara38 Bab 38 pikirannya jelas tidak fokus39 Bab 39 gubuk Nayara tampak tenang40 Bab 40 undangan pernikahan41 Bab 41 suara mobil mewah mendekat42 Bab 42 Nayara berangkat lebih awal43 Bab 43 sibuk melayani pelanggan44 Bab 44 setelah bekerja seharian45 Bab 45 ruang tamu46 Bab 46 bayi yang sedang dikandungnya47 Bab 47 berpikir siapa yang datang48 Bab 48 mengelus perutnya49 Bab 49 hatinya dipenuhi kehangatan50 Bab 50 perlindungan51 Bab 51 menidurkan52 Bab 52 sekitar rumah Nayara53 Bab 53 hanya sementara54 Bab 54 Keluarga kecil mereka tetap menjadi prioritas