icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Jangan Sentuh Hatiku, Jika Tak Bisa Memiliki

Jangan Sentuh Hatiku, Jika Tak Bisa Memiliki

Penulis: Iman Nurdin
icon

Bab 1 mengejar waktu

Jumlah Kata:1061    |    Dirilis Pada: 19/08/2025

tengah keramaian itu, Nayara berdiri di depan cermin panjang yang menempel di dinding kamarnya. Rambut hitamnya yang tergerai ia rapikan dengan jari-

perusahaan swasta, ia tidak pernah membiarkan dirinya tampil seadanya. Bukan karena ia ingin dipuji, tapi karena

mengambil tas kerja berwarna h

h mulai padat. Dengan langkah cepat, ia keluar dari kamar, menya

ah bikin nasi goreng," ucap ibunya,

, aku harus buru-buru. Kalau mac

terus, sayang. Sesekali

bunya. "Aku janji nanti malam kita makan

harus rutin minum obat. Sejak ayahnya meninggal lima tahun lalu, Nayara menjadi satu-satunya tulang pungg

s TransJakarta. Ia lebih memilih transportasi umum ketimbang memb

ih sibuk dari biasanya. Nayara baru saja duduk di meja kerjanya ke

ar belum?" Dita menepuk pun

. "Kabar apa? Aku

milik perusahaan induk kita. Bukan cuma perwa

heboh banget?" Nayara men

sembarangan. Namanya Leonardo Arvandre. Orangnya masih muda, ganteng banget, miliarder pu

, kita ini cuma staf biasa. Menuru

. Bisa aja kamu ketemu dia terus jatuh cint

aya gitu mana mungkin peduli sama orang kayak

ikit terusik. Nama itu terasa tidak asing. Leo

a. Dari dalam mobil, seorang pria tinggi tegap dengan setelan jas abu-abu elegan melangkah keluar. Sorot mata

eonardo

aris tunggal kerajaan bisnis keluarga Arvandre. Tapi sedikit yang tahu, di balik itu s

a. Namun jauh di dalam hatinya, ada alasan lain yang membuat langkahnya kemba

n ke kantin. Nayara memilih tetap di meja kerjanya, menyelesaikan laporan yang harus dikiri

leh beberapa orang staf manajerial. Semua ora

lkan beliau," ujar salah satu manajer

n mata pria itu. Ada kilasan aneh yang muncul di ingatan

membantu temannya yang bekerja sebagai panitia. Malam itu, di antara keramaian tamu undangan berkelas, ia tanpa sengaja mena

ariton itu terdengar le

ya memerah. "M-maaf,

um samar. "Hati-

an kesan dalam. Sejak malam itu, ia tidak pe

ang seharusnya. Ada sesuatu pada gadis itu ya

n semua," ucap Leonardo dala

un matanya sekali lagi melirik ke arah Na

uk ke ruang rapat. Suasana kantor kembali normal, kecuali b

"Nay! Kamu lihat nggak tad

a," Nayara mengelak,

rtinggal di meja rapat. Ia kembali ke lantai atas untuk mengambilnya. Begitu membuka pintu rua

mendongak

-saya hanya mau men

iapa?" tanya

yara,

ngingat sesuatu. "Tiga tahun lalu... di aca

ejut. "A-an

r Leonardo. "Aku jarang melu

tidak berarti, ternyata meninggalkan jejak dalam ingatan pria yang kini

nya mulai kembali saling terikat dalam sebuah cerita

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 mengejar waktu2 Bab 2 Suasana malam3 Bab 3 tak percaya4 Bab 4 pikirannya melayang entah ke mana5 Bab 5 kosan mungilnya6 Bab 6 mengingat jelas malam7 Bab 7 kontrak gila8 Bab 8 parfum mahal9 Bab 9 tampak sibuk10 Bab 10 meninggalkan ruangan11 Bab 11 dialaminya seumur hidup12 Bab 12 pinggiran kota13 Bab 13 segera diselesaikan14 Bab 14 Restoran itu masih penuh15 Bab 15 pergi pulang16 Bab 16 Leonardo sama sekali tidak bergeming17 Bab 17 Pandangannya jatuh pada sosok pria18 Bab 18 Semalam terlalu banyak hal yang terjadi19 Bab 19 sekitar rumah20 Bab 20 Tatapan dingin Nayara21 Bab 21 penuh amarah22 Bab 22 menenangkan hati Nayara yang kalut23 Bab 23 Para karyawan yang kebetulan lewat24 Bab 24 Pintu rumah besar itu terbuka25 Bab 25 Ia merasa terjebak26 Bab 26 ada satu hal yang tumbuh semakin kuat27 Bab 27 kamar Nayara begitu sunyi28 Bab 28 ini rumah siapa 29 Bab 29 aroma masakan sederhana30 Bab 30 menekan Leonardo31 Bab 31 Leonardo tengah berbicara dengan Nayara32 Bab 32 gadis itu sudah terlalu jauh33 Bab 33 sindiran34 Bab 34 lebih remuk35 Bab 35 gubuk tua36 Bab 36 diberikan ibunya37 Bab 37 Leonardo Melviano Bertunangan dengan Clara38 Bab 38 pikirannya jelas tidak fokus39 Bab 39 gubuk Nayara tampak tenang40 Bab 40 undangan pernikahan41 Bab 41 suara mobil mewah mendekat42 Bab 42 Nayara berangkat lebih awal43 Bab 43 sibuk melayani pelanggan44 Bab 44 setelah bekerja seharian45 Bab 45 ruang tamu46 Bab 46 bayi yang sedang dikandungnya47 Bab 47 berpikir siapa yang datang48 Bab 48 mengelus perutnya49 Bab 49 hatinya dipenuhi kehangatan50 Bab 50 perlindungan51 Bab 51 menidurkan52 Bab 52 sekitar rumah Nayara53 Bab 53 hanya sementara54 Bab 54 Keluarga kecil mereka tetap menjadi prioritas